LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Tahun ajaran baru 2025/2026 telah dimulai. Ribuan siswa di seluruh Indonesia kembali ke sekolah dengan semangat dan harapan baru.
Di tengah hiruk-pikuk aktivitas belajar mengajar, penting bagi orang tua dan guru untuk membiasakan anak-anak memulai kegiatan sekolah dengan doa.
Doa menjadi salah satu cara membentuk karakter spiritual sejak dini. Salah satu kebiasaan baik yang bisa ditanamkan sejak awal masuk sekolah adalah membacakan doa masuk kelas dan keluar kelas, sebagaimana diajarkan dalam ajaran Islam.
Berikut adalah bacaan doa masuk kelas dan keluar kelas
Doa Masuk Kelas
رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ
Robbi zidnii ‘ilmaa, warzuqnii fahmaa, waj’alnii minash-shaalihiin.
Artinya:
"Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berilah aku karunia untuk dapat memahaminya, dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang saleh."
Doa ini dianjurkan dibaca setiap kali siswa memasuki ruang kelas. Selain sebagai bentuk adab terhadap ilmu dan guru, doa ini juga menanamkan semangat belajar yang tulus dan penuh harapan.
Doa Keluar Kelas
اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
Allahumma arinal ḥaqqa ḥaqqan warzuqnattibā‘ah.
Wa arinal bāṭila bāṭilan warzuqnajtinābah.
Artinya:
"Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran, sehingga kami dapat mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami kebatilan, sehingga kami dapat menjauhinya."
Doa ini menjadi penutup yang baik setelah kegiatan belajar, sekaligus bentuk refleksi atas ilmu yang telah diperoleh selama di kelas.
Memulai dan mengakhiri kegiatan belajar dengan doa menjadi langkah kecil namun bermakna dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkarakter dan berlandaskan nilai keimanan. Dengan membiasakan doa ini, anak-anak tidak hanya tumbuh cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.
Penerapan kebiasaan doa di sekolah diharapkan dapat terus menjadi budaya positif, terutama di tahun ajaran baru ini, agar pendidikan di Indonesia tidak hanya fokus pada aspek akademik, tapi juga pada pembentukan akhlak dan karakter peserta didik.