LUMINASIA, MAKASSAR -- Iduladha makin dekat. Dipastikan banyak hewan ternak sapi dan kambing yang dikurbankan. Selain menjadi ajang perbaikan gizi bagi kaum duafa, Iduladha juga menjadi momen mengasah keterampilan memasak daging kurban.
Banyak yang belum tahu, cara membedakan daging kambing dan sapi. Jika salah membedakan, maka biasanya hasil olahan daging menjadi kurang lezat. Diperlukan teknik yang berbeda pada kedua daging hewan ternak tersebut. Cekidott!
1. Lemak Daging Sapi Lebih Tebal
Daging sapi umumnya memiliki garis lemak yang lebih jelas dibandingkan kambing. Istilahnya white lining. Karena kandungan lemak yang lebih tinggi, warna daging sapi juga cenderung lebih cerah. Meski tidak selalu cerah, namun sering terjadi demikian. Lemak daging kambing juga lebih mudah dipisahkan dan berada di tepi.
Perlu diingat, tidak semua bagian daging sapi itu berlemak. Sebut saja bagian has dalam, brisket, atau kaki juga kerap tanpa lemak.
2. Tulang Sapi Lebih Besar
Sebagai hewan yang lebih besar, tentu saja tulang yang dimiliki sapi juga lebih besar. Ketika mendapatkan daging dengan tulang sapi, pasti bisa dengan mudah dibedakan.
Misalnya, iga sapi bisa memiliki ukuran dua hingga tiga kali lebih besar daripada iga kambing. Begitu juga ketika mendapatkan bagian lain yang memiliki tulang, misalnya tulang belakang, kaki, atau ekor.
Yang jadi masalah, ketika kita mendapatkan daging bagian tulang, namun tulangnya tidak ikut serta. Itu bisa bikin bingung daging sapi atau kambing, nih.
3. Serat Daging Sapi Lebih Tebal
Selain lemak dan tulang yang lebih tebal dan besar, sapi juga memiliki serat daging yang lebih besar daripada daging kambing. Meskipun sapi lebih besar, pada bagian otot gerak kambing, seratnya juga besar.
Usia hewan ternak juga mempengaruhi terhadap ukuran serat. Jadi, perlu bagian yang sama untuk bisa melihat perbedaan antara keduanya. Perlu mata yang terlatih untuk bisa membedakan daging sapi dan daging kambing, melalui seratnya.
4. Tekstur Daging Sapi Lebih Alot
Umumnya, daging sapi cenderung lebih keras dan alot, terutama pada potongan yang merupakan otot gerak aktif seperti bagian sampil dan sengkel. Sementara daging kambing memiliki serat yang lebih halus dibandingkan dengan daging sapi, membuatnya lebih empuk jika dimasak dengan benar.
Inilah salah satu alasan mengapa daging kambing lebih cocok dijadikan sate daripada daging sapi. Sementara daging sapi yang keras dan alot digiling untuk dijadikan bakso.
Cara memasak juga memegang peranan penting dalam keempukan daging. Suhu yang terlalu tinggi bisa membuat protein mengeras, membuatnya menjadi alot. Maka dari itu, memasak dalam waktu lama dan suhu rendah bisa membuat daging menjadi empuk.
5. Daging Kambing Punya Bau Tajam
Nah, cara terakhir ini adalah dari baunya. Daging kambing terkenal dengan baunya yang khas. Cara paling mudah dan umum untuk membedakannya, adalah mencium bau daging kambing.
Ada bau khas seperti sedikit prengus atau amis. Makanya, orang asing biasanya tidak menyantap daging kambing karena baunya itu. Sapi juga punya bau yang kuat, tapi tidak "se-bau" kambing. Untuk lebih jago lagi membedakan daging kambing dan daging sapi, tentu saja diperlukan pengalaman lebih banyak. (*)