Makassar – Sebuah gambar sederhana berisi catatan belanja viral di media sosial belakangan ini. Tampak biasa saja, namun ada satu hal yang membuat banyak orang bingung: uang Rp50 ribu yang semula dipegang, tiba-tiba terasa kurang seribu setelah dihitung ulang.
Catatan itu menampilkan pengeluaran yang dilakukan secara bertahap: beli rokok Rp15 ribu, sisa Rp35 ribu. Lalu beli bakso Rp25 ribu, sisa Rp10 ribu. Setelah itu beli es teh Rp6 ribu, sisa Rp4 ribu. Terakhir beli siomay Rp4 ribu, sisa Rp0. Semua tampak wajar.
Namun kebingungan mulai muncul ketika kolom “sisa” dijumlahkan. Totalnya hanya Rp49 ribu.
“Lho, katanya bawa Rp50 ribu? Kok sekarang tinggal Rp49 ribu? Hilang seribu?” begitu kira-kira reaksi kebanyakan warganet yang melihat teka-teki ini.
Padahal jika dihitung secara benar, tidak ada satu rupiah pun yang hilang.
Ternyata Bukan Soal Uangnya, Tapi Cara Pikirnya
Penjelasannya sederhana tapi penting: kolom sisa tidak seharusnya dijumlahkan. Angka-angka itu hanyalah catatan sementara dari sisa uang setelah tiap transaksi. Menjumlahkannya sama saja seperti menjumlahkan sisa bensin setiap kali berhenti di lampu merah, lalu heran kenapa tidak sesuai dengan total bahan bakar.
“Kurang seribu” yang dirasakan itu sebenarnya hanyalah ilusi matematika. Kesalahan logika ini muncul karena kita menjumlahkan sesuatu yang memang tidak perlu dijumlahkan.
Tidak Ada yang Aneh, Cuma Salah Kaprah
Secara rinci, berikut ini hal yang perlu diingat agar tidak terjebak dalam ilusi yang sama:
- Kolom “sisa” bukan untuk dijumlahkan
- Tidak ada uang yang benar-benar hilang
- “Kurang seribu” hanya efek salah berpikir — bukan salah hitung