LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Fuel Terminal (FT) Parepare memasang trash barrier di aliran Sungai Pasar Lakessi, Kota Parepare.
Dipaparkan dalam rilisnya Jumat (11/7/2025) langkah ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang bertujuan mengurangi pencemaran sungai dan laut akibat sampah rumah tangga dan aktivitas pasar.
Trash barrier atau penghalang sampah terapung ini dipasang secara kolaboratif bersama Kelurahan Lakessi, Dinas Lingkungan Hidup Kota Parepare, Komunitas Spiderman Parepare, dan Bank Sampah Lakessi Bersatu.
Baca: Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Turnamen Voli Pertamina Cup III
Sungai Pasar Lakessi dikenal sebagai salah satu aliran utama menuju Pantai Lakessi yang selama ini kerap tercemar oleh sampah. Melalui pemasangan penghalang ini, Pertamina berharap sampah dapat tertahan sebelum mencapai laut sehingga menurunkan beban pencemaran di wilayah pesisir.
Lurah Lakessi, Fadel Rahman, mengapresiasi langkah Pertamina dan seluruh mitra yang terlibat. Ia menilai inisiatif ini sebagai solusi nyata yang sederhana namun efektif. “Selama ini, sampah dari aktivitas pasar dan masyarakat hanyut begitu saja hingga ke laut. Dengan adanya trash barrier ini, kami harap bisa memotong alur pencemaran dari hulu,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan kunci dalam menyelesaikan persoalan lingkungan secara berkelanjutan.
Sampah yang tertahan akan dibersihkan secara berkala setiap tiga hari oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup Kota Parepare dan diserahkan ke Bank Sampah Lakessi Bersatu untuk dipilah dan diolah lebih lanjut. Bank sampah ini merupakan kelompok masyarakat binaan FT Parepare yang fokus pada pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.
Tak hanya pemasangan alat fisik, Pertamina juga menyasar edukasi lingkungan kepada generasi muda melalui program “Kenali Sampahmu” yang menyasar anak-anak usia dini. Program ini dilaksanakan melalui kunjungan ke sekolah-sekolah dan mengenalkan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan laut dengan metode interaktif dan menyenangkan.
Sejak program berjalan, perubahan langsung terlihat di kawasan hilir. Pantai Lakessi yang sebelumnya dipenuhi sampah kini tampak lebih bersih. Masyarakat pun mulai membiasakan diri tidak membuang sampah ke sungai, sebuah tanda bahwa kesadaran kolektif mulai tumbuh.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Tengku Muhammad Rum, menyebut pelestarian lingkungan adalah kerja bersama yang membutuhkan partisipasi semua pihak.
“Parepare membuktikan bahwa solusi sederhana dan kolaboratif bisa memberikan dampak nyata. Ini bagian dari komitmen kami mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan,” katanya.
Baca: Kalla Aspal Raih 5 Penghargaan Sekaligus, Perkuat Dominasi Pasar Aspal Nasional
Ia juga menegaskan bahwa program ini sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan dan mendukung penguatan literasi lingkungan masyarakat. Menurutnya, Pertamina percaya bahwa perubahan besar dimulai dari tindakan kecil yang konsisten.
Melalui aksi ini, Pertamina berharap dapat menjadi bagian dari gerakan perubahan positif dalam menjaga ekosistem sungai dan laut, terutama di kawasan urban yang rentan terhadap pencemaran.
Untuk informasi lebih lanjut terkait program TJSL dan kegiatan sosial lingkungan Pertamina, masyarakat dapat mengakses akun media sosial resmi @pertaminapatraniaga, @mypertamina, @pertaminasulawesi, atau menghubungi Pertamina Call Center 135.