LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Angkatan Muda Syekh Yusuf (AMSY) resmi dikukuhkan oleh Gubernur Banten, Andra Soni, dalam sebuah upacara yang berlangsung di Gedung Negara Provinsi Banten, Minggu, (13/6/2025).
Pengukuhan ini turut dihadiri jajaran pengurus AMSY serta tokoh-tokoh pemuda dan masyarakat.
Saat ini pengurus ada 99 orang, dengan Ketua Dr. Drg. Arief Rosyid Hasan Daeng Mattawang, M.Kes.
"Ke depannya, AMSY membuka warga seluruh di luar pemuda Gowa menjadi anggota. Karena Syekh Yusuf Al Makassari adalah pahlawan nasional," tuturnya,
Dalam sambutannya, Andra Soni menyampaikan bahwa Syekh Yusuf Al-Makassari bukan hanya tokoh agama, tetapi juga pejuang besar yang meninggalkan jejak perjuangannya di tanah Banten, khususnya pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.
“Banyak nilai-nilai dari Syekh Yusuf yang harus kita gali, tiru, dan budayakan,” ujar Andra.
Ia menekankan bahwa AMSY merupakan organisasi yang diisi oleh anak-anak muda dengan semangat tinggi dan integritas, serta bertujuan menyalakan semangat perjuangan dan merawat warisan Syekh Yusuf.
“Ini harus kita dukung. Terima kasih telah memilih Provinsi Banten sebagai tempat pengukuhan,” ucapnya.
Ketua Umum AMSY, Arief Rosyid Hasan, dalam pidatonya menegaskan bahwa Banten adalah tempat bersejarah yang menjadi bagian penting dalam perjalanan Syekh Yusuf bersama Sultan Ageng Tirtayasa.
“Di tempat inilah, lebih dari tiga abad lalu, Syekh Yusuf dan Sultan Ageng Tirtayasa bukan hanya memimpin, tetapi juga menjadi pembela rakyat, penentang penjajahan, dan penggerak nilai-nilai Islam yang membebaskan,” kata Arief.
Menurutnya, Syekh Yusuf datang ke Banten bukan untuk mencari pengaruh, melainkan menjadi perisai bagi kedaulatan dan harga diri bangsa.
Ia menyatukan kekuatan spiritual dan militer untuk melawan VOC, demi tegaknya keadilan dan kemerdekaan.
Dalam kesempatan itu, Arief juga mengungkapkan silsilahnya yang terkait langsung dengan garis perjuangan dan spiritualitas Syekh Yusuf.
“Saya adalah cucu dari Syekh Muhammad Ali Affandy (Kali Jampu pertama), dan salah satu keturunan dari Kali Jampu AGH Muhsin Umar, kakak ipar KH Ali Yafie (mantan Ketum MUI dan Rais Aam PBNU),” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa secara garis ibu, ia mewarisi mata rantai spiritual dari sang wali pejuang.
Sedangkan dari pihak ayah, ia berasal dari Bate Salapang, Gowa, bagian dari Parlemen Kerajaan Gowa, tempat Syekh Yusuf mengawali perjuangan sebagai pemuda pemberani dengan ilmu dan iman sebagai senjatanya.
Arief menutup sambutannya dengan seruan bagi generasi muda.
“Mari kita buktikan bahwa pemuda spiritualis dan progresif bisa menjadi agen perubahan zaman,” tegasnya.