Meski Blokir Anggaran Dicabut, Industri Perhotelan Sulsel Belum Bangkit
LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah membuka blokir anggaran senilai Rp86,6 triliun. Ini berarti penggunaan anggaran untuk menggelar acara di hotel, sudah diizinkan.
Meski demikian, kebijakan ini belum terlalu berpengaruh positif bagi industri perhotelan.
Demikian dipaparkan Ketua PHRI Sulawesi Selatan yang juga CEO Phinisi Hospitality, Anggiat Sinaga, saat dihubungi Sabtu (2/8/2025).
Ia memaparkan pergerakan di sektor perhotelan mulai terlihat, namun masih jauh dari kata signifikan.
“Sudah ada pergerakan, tapi belum signifikan. Di kabupaten/kota malah belum ada kegiatan. Pemkot juga belum ada,” ujar Anggiat.
Saat ini geliat kegiatan di hotel-hotel masih seperti sebelumnya. Yakni masih didominasi oleh acara sosial seperti pernikahan dan wisuda. Sementara kegiatan dari instansi pemerintahan yang biasanya menjadi kontributor utama, belum banyak terlihat. “Ada, tapi belum signifikan. Sekitar 10 persen saja pergerakannya,” katanya.
Padahal, sebelumnya,, kontribusi dari instansi pemerintah mencapai 40 hingga 50 persen okupansi hotel..
Ia berharap dengan dibukanya keran belanja kegiatan oleh Mendagri, sektor ini bisa bergerak lebih aktif sebelum akhir tahun. “Harapan kita, karena ini pak Mendagri sudah buka keran, sebelum akhir tahun anggaran bisa digunakan untuk kegiatan. Itu akan sangat membantu supply chain di masyarakat. UMKM bisa bergerak, dan karyawan yang masih dirumahkan bisa kembali bekerja,” jelasnya. (ina)