LUMINASIA.ID - Bulan Rajab merupakan salah satu bulan dalam kalender Hijriah yang memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam.
Rajab adalah bulan ketujuh dalam penanggalan Hijriah dan termasuk satu dari empat bulan suci atau asyhurul hurum, bersama Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah sebagai bentuk persiapan spiritual menuju bulan suci Ramadan.
Salah satu amalan yang banyak dilakukan pada bulan Rajab adalah puasa sunnah. Puasa Rajab dilaksanakan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, sebagaimana pelaksanaan puasa pada umumnya. Meski tidak bersifat wajib seperti puasa Ramadan, puasa Rajab memiliki keutamaan yang disebutkan dalam sejumlah riwayat hadis.
Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْرًا يُقَالُ لَهُ رَجَبٌ، مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ، وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ، مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ يَوْمًا وَاحِدًا سَقَاهُ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ النَّهْرِ
Artinya, “Sesungguhnya di surga terdapat sebuah sungai yang disebut sungai Rajab. Airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu. Barang siapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka Allah akan memberinya minum dari sungai tersebut.”
Setelah menjalankan puasa sunnah Rajab seharian penuh, umat Islam dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa. Lantas, muncul pertanyaan di tengah masyarakat, apakah doa buka puasa Rajab berbeda dengan doa buka puasa Ramadan?
Para ulama menjelaskan bahwa tidak terdapat doa khusus yang secara spesifik hanya diperuntukkan bagi buka puasa Rajab. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan membaca doa berbuka puasa yang bersifat umum, sebagaimana doa yang biasa dibaca saat berbuka puasa Ramadan. Dengan kata lain, doa buka puasa Rajab sama dengan doa buka puasa Ramadan.
Salah satu doa buka puasa Rajab yang paling sering dibaca dan diamalkan adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Latin:
Allahumma laka shumtu wa ‘alā rizqika afthartu, dzahabaẓ-ẓama’u wabtalatil ‘urūqu wa tsabatal ajru insyā’Allāh.
Artinya:
“Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Telah hilang rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan pahala pun telah ditetapkan, insya Allah.”
Doa buka puasa Rajab tersebut dibaca sesaat sebelum atau ketika membatalkan puasa. Doa ini mengandung ungkapan syukur kepada Allah SWT atas kekuatan menjalankan ibadah puasa, sekaligus pengharapan agar amal ibadah yang dilakukan diterima dan diganjar pahala.
Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa umat Islam tidak perlu mencari bacaan khusus yang berbeda antara doa buka puasa Rajab dan doa buka puasa Ramadan, karena pada dasarnya bacaan doa tersebut bersifat universal untuk semua jenis puasa, baik puasa wajib maupun puasa sunnah.
Puasa Rajab menjadi momentum awal untuk melatih keikhlasan, kesabaran, dan kedisiplinan ibadah, termasuk membiasakan diri membaca doa berbuka puasa dengan penuh kesadaran dan penghayatan, sebagai persiapan menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

