LUMINASIA, MAKASSAR – Sistem irigasi di Sulawesi Selatan membutuhkan perhatian yang lebih serius.
Menurut laporan dari Tribun-Timur.com, kerusakan jaringan irigasi telah memengaruhi area sawah yang cukup luas.
Di wilayah Sulsel, terdapat 242.934 hektar daerah irigasi yang berada di bawah kewenangan pemerintah pusat. Dari total tersebut, sekitar 49.110 hektar mengalami kerusakan ringan hingga sedang, sedangkan 32.679 hektar terdampak oleh kerusakan berat pada jaringan irigasi.
Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian dari Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah, menegaskan pentingnya perbaikan jaringan irigasi di Sulsel.
"Kami telah memetakan irigasi primer, sekunder, dan tersier yang mengalami kerusakan—baik sedang maupun berat—untuk segera dilakukan rehabilitasi. Perbaikan ini akan dilakukan melalui anggaran dari Direktorat Jenderal Kementerian PUPR," ujar Andi Nur Alamsyah saat menghadiri Rapat Swasembada Pangan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel pada Kamis (17/4/2025).
Ia menambahkan bahwa pemerintah perlu melakukan identifikasi yang menyeluruh terhadap kondisi jaringan irigasi, mengingat tingginya target swasembada pangan baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Saat ini sebagian besar jaringan irigasi masih dapat digunakan, namun pemerintah tetap melakukan identifikasi terhadap kerusakan yang terjadi, terutama yang tergolong berat dan sedang, untuk segera diperbaiki,” tambahnya.
Nampaknya jaringan irigasi di Sulawesi Selatan membutuhkan perhatian penuh agar dapat berfungsi dengan baik.