LUMINASIA.ID - Tangis Saripah pecah saat diwawancara awak media, ketika mengingat sepeda motor kesayangannya yang habis dilalap api.
Bagi perempuan yang sehari-hari menjadi pengemudi ojek online Grab itu, motor bukan sekadar kendaraan, melainkan tumpuan utama hidupnya bersama sang suami.
Tak hanya motor tumpuan pekerjaannya, tapi motor yang digunakan suaminya, Ismail, ikut hangus terbakar dalam aksi anarkis kelompok tak dikenal.
"Iya, motorku dan suamiku. Saya memang tinggal di Lorong 148," kata Saripah dengan suara bergetar, Selasa (23/9/2025).
Ia menceritakan, sebelum motornya dibakar, suasana sempat terkendali.
Aparat gabungan dari polisi dan TNI sudah berpatroli, bahkan meminta warga masuk ke rumah masing-masing.
"Sudah aman sebenarnya, tidak ada lagi kejadian," ujarnya.

Namun ketenangan itu hanya sesaat. Menjelang azan Subuh, sekelompok pria bertopeng kembali datang. Karena tidak menemukan lawan, amarah mereka dilampiaskan pada kendaraan warga.
"Mungkin karena tidak ada lawannya makanya motorku yang dibakar," ucap Saripah sambil menangis.
Lebih memilukan, salah satu motor yang terbakar masih dalam masa cicilan. Motor itu adalah milik suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh angkut kaca.
"Motor suamiku juga dibakar, padahal masih dicicil. Saya sekarang tidak tahu bagaimana lagi mau cari uang untuk kebutuhan sehari-hari. Saya cuma ojol, suamiku buruh angkut kaca harian," ungkapnya lirih.
Kini, Saripah hanya bisa berharap pada aparat kepolisian. Ia sudah melaporkan kasus tersebut dan menanti pelaku segera ditangkap.
"Saya sudah lapor ke Polrestabes Makassar. Semoga bisa ditangkap para pelaku," katanya penuh harap.
Sebelumnya, bentrokan antara warga Jalan Layang dan Lorong 148 kembali pecah pada Senin (22/9/2025) malam.
Sejumlah kendaraan dirusak, sementara tiga warga dilaporkan terkena busur panah.
Mereka adalah Fadli (26) yang terluka di mata kiri, Nova Aisyah Mutmainnah (17) di leher belakang, dan Arsad (39) di betis kiri.
Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi kepada Liputan6.com menjelaskan, perang kelompok itu terjadi saat aparat Tripika Kecamatan Tallo, Polsek Tallo, Koramil 1408-02, dan Camat Tallo, sedang menggelar rapat keamanan.
Tiba-tiba terdengar suara petasan dari arah lorong, yang kemudian memicu kericuhan.
Aparat gabungan langsung menyisir lokasi.
Warga yang bertikai sempat melakukan perlawanan, sehingga polisi terpaksa melepaskan tembakan peringatan hingga akhirnya massa membubarkan diri.