Luminasia, Makassar, 5 Mei 2025 – Telkomsel terus memperkuat komitmennya dalam memperluas infrastruktur digital di Indonesia Timur dengan menghadirkan jaringan 5G secara masif di Kota Makassar. Melalui pengoperasian 73 base transceiver station (BTS) 5G yang tersebar di berbagai titik strategis kota, Telkomsel memastikan masyarakat dapat mengakses koneksi berkecepatan tinggi dan stabil, termasuk di pusat perbelanjaan, kawasan industri, pemukiman, destinasi wisata, sejumlah GraPARI Telkomsel, dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Perluasan jaringan ini menjadi bagian dari ekspansi berkelanjutan yang telah Telkomsel mulai sejak 2021. Kini, Makassar menjadi kota utama dalam pengembangan infrastruktur digital di kawasan timur Indonesia, yang juga mencakup Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Dalam konferensi pers di The Icon, Sunset Quay, Makassar, Senin (5/5/2025), Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna menegaskan pentingnya kehadiran 5G dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di wilayah ini. “Kami berkomitmen terus mengembangkan jaringan 5G di Makassar untuk mendorong transformasi dan ekonomi digital dan menggalakkan perkembangan e-commerce yang membutuhkan kecepatan unduh yang mumpuni, utamanya bagi para streamer,” ujarnya.
Indra juga menjelaskan perjalanan Telkomsel dalam menghadirkan 5G di Indonesia. “Tahun 2021 kita mulai launching 5G dan 2022–2023 kami membuat klaster, dan tahun 2024 kami lihat demand pelanggan terus naik. Di 2025 ini Makassar menjadi salah satu kota yang kami perluas jangkauan 5G-nya,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa ekspansi jaringan tak hanya menyasar pengguna ritel (B2C), tetapi juga korporasi dan industri (B2B), khususnya di sektor pertambangan. “Bukan hanya di Makassar, Kalimantan, Maluku, dan Papua sudah. Selain B2C, B2B yaitu pelanggan korporat dan enterprise sangat banyak, terutama mining. Kebutuhan B2C maupun B2B kami laksanakan. Beberapa kebutuhan machinery butuh 5G dan kami kembangkan itu. Selain mobile technology kita juga kembangkan fixed broadband seperti IndiHome,” tambahnya.
Indra menutup dengan harapan agar infrastruktur ini dapat memperkuat posisi Makassar sebagai bagian dari jaringan digital global. “Baik jaringan 5G maupun fixed broadband menjadi andalan kita. Untuk 5G pelanggan tidak perlu daftar ulang, hanya perlu handset 5G. Semoga apa yang dibangun bisa berguna bagi masyarakat Makassar agar menjadi masyarakat global.”
Sementara itu, VP Area Network Operations Telkomsel Pamasuka, Aris S. Utomo, menyampaikan bahwa Telkomsel telah mengoperasikan lebih dari 2.500 BTS 5G di 56 kota/kabupaten di Indonesia. Di Makassar, terdapat 3.330 BTS aktif, terdiri dari 1.120 BTS 2G dan 73 BTS 5G. “Secara customer base ada 880.000 atau lebih dari 55%, untuk pelanggan fixed broadband ada 127.600. Dengan 5G device penetration mencapai 21%, Telkomsel adalah top of market di Makassar,” ungkapnya.
Menurutnya, kecepatan jaringan 5G Telkomsel terbukti unggul. “Ada pengukuran di beberapa titik di Makassar, dari 73 BTS ini bisa capai 514 Mbps dengan 4G lima kali lebih lambat. Untuk upload bisa 77 Mbps, atau dua kali kecepatan teknologi 4G,” tambah Aris. Beberapa area yang telah ditangani 5G mencakup Bandara Hasanuddin, Benteng Rotterdam, CPI, Mal Panakkukang, dan Perumahan Baruga Antang.
VP Consumer Business Area Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan, Muharlis, menekankan bahwa perluasan 5G didukung oleh jaringan distribusi yang kuat. “Kota didukung 1.530 counter pulsa dari sisi sales, ada 4 GraPARI, yakni Pettarani, Balai Kota, Mal Panakkukang, dan Sudiang. Produk kami sudah di-deliver di beberapa kota yang sudah launching 5G,” jelasnya.
Muharlis juga menjelaskan berbagai penawaran menarik untuk pelanggan Telkomsel Prabayar, Halo, hingga bundling perangkat. “Ada program HaloPlus dengan tambahan kuota 5G untuk tipe iPhone, paket Halo reguler mulai Rp100–200 ribu per bulan, hingga bundling Oppo dan Samsung. Untuk pelanggan existing ada paket SuperSeru dengan kuota reguler dan 5G masing-masing 25 GB, serta paket Hero 125 ribu berisi 100 GB kuota reguler dan 100 GB jaringan 5G,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Telkomsel juga mendukung sektor industri melalui strategi B2B berbasis nilai tambah. “Telkomsel mendukung smart mining dan memberikan dukungan IT. Strategi melawan kompetitor adalah memberikan engagement dan value lagi. Apapun permintaan corporate, selama B2B agreement win-win, Telkomsel siap untuk memberikan value. Ada solusi end to end untuk B2B yang membedakan dari kompetitor,” pungkasnya.
Dengan perluasan infrastruktur jaringan yang merata hingga ke kawasan timur, Telkomsel menegaskan perannya sebagai operator utama dalam pemerataan akses digital, mendukung transformasi ekonomi lokal, serta mempercepat inklusi teknologi di seluruh Indonesia.