Laporan: Geraldi Nugroho
LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Makassar menjadi tuan rumah pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik I Sulawesi Selatan tahun 2025.
Kegiatan yang berlangsung 26–29 Juni 2025 ini digelar di Gereja Katolik Paroki St. Fransiskus Assisi, Keuskupan Agung Makassar (KAMS), dengan mengusung tema “Bersama Kita Tumbuhkan Harapan dalam Keberagaman Hope in Togetherness.”
PESPARANI Katolik I merupakan agenda resmi dari LP3KD (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah) Sulsel dan Makassar, bekerja sama dengan Keuskupan Agung Makassar, Kementerian Agama Sulawesi Selatan, serta Pemerintah Provinsi Sulsel.
Kegiatan ini menjadi sarana pembinaan iman umat Katolik melalui nyanyian mazmur, bertutur kitab suci, hingga lomba cerdas cermat rohani.
Antusiasme peserta tampak sejak hari pertama, Kamis (26/6), saat sesi registrasi dibuka. Peserta datang dari berbagai daerah seperti Tana Toraja, Toraja Utara, Palopo, Luwu, Luwu Utara, Gowa, Maros, dan Makassar..
Acara resmi dibuka Jumat (27/6) pukul 16.30 WITA dengan Misa Pembukaan yang dipimpin oleh Vikaris Jenderal KAMS, RP. Joni Payuk, CICM. Misa berlangsung khidmat dan dilanjutkan dengan seremoni pembukaan di Aula lantai 3, dihadiri tokoh-tokoh penting pemerintahan dan gereja.
Beberapa tokoh yang hadir antara lain Staf Ahli Gubernur Sulsel Dr. Since Erna Lamba, Kepala Kemenag Sulsel H Ali Yafid, Pembimas Katolik Paulus Palondongan, perwakilan LP3KN Leonardo J. Renyut, Ketua LP3KD Makassar Darius Allo Tangko, serta para pengurus LP3KD kabupaten/kota se-Sulsel.
Ketua Panitia PESPARANI, Marlyn Rumintjap menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak. “Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bahwa seni dan liturgi Katolik adalah bagian dari harapan, iman, dan keberagaman yang harus terus dirawat,” ujarnya.
Ketua LP3KD Sulsel, Ir. Stepanus Swardi Hiong menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai ruang edukasi spiritual bagi generasi muda Katolik.
Sementara RP Joni Payuk mewakili Keuskupan Agung Makassar menyampaikan harapan agar PESPARANI menjadi titik temu umat dalam semangat solidaritas.
Leonardo J. Renyut dari LP3KN menambahkan, Makassar sebagai tuan rumah pertama PESPARANI Sulsel menunjukkan komitmen penguatan inklusivitas Gereja Katolik Indonesia melalui budaya dan seni. “Ini bukan sekadar lomba, tapi pesta iman,” tuturnya.
Ketua LP3KD Makassar, Darius Allo Tangko, menegaskan tantangan terbesar adalah menyatukan visi dari banyak daerah.
Pemerintah Provinsi Sulsel, melalui Dr. Since Erna Lamba, menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. “PESPARANI memperkuat persaudaraan lintas iman dan menjadi refleksi nilai-nilai kemanusiaan yang kita junjung,” tutupnya.
Hadir juga Kepala Kemenag Sulsel, Hj. Ali Yafid yangmengapresiasi pelaksanaan PESPARANI sebagai ekspresi iman yang hidup. “Ini bukan sekadar ajang lomba, tapi penghayatan spiritual yang memperkuat keutuhan bangsa,” ujarnya.
.