LUMINASIA.ID, MAKASSAR - TK Islam Athirah Bukit Baruga kembali menghadirkan kegiatan pembelajaran berbasis budaya melalui gelaran Culture Day bertema “Cinta Budaya Bugis Makassar”. Kegiatan ini digelar sebagai bentuk komitmen sekolah dalam menanamkan nilai karakter, identitas, dan kecintaan terhadap budaya lokal sejak usia dini.
Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Bukit Baruga, Mas Aman Uppi, menegaskan pengenalan budaya merupakan bagian penting dari pendidikan karakter.
“Budaya mengajarkan sopan santun, rasa hormat, dan identitas diri. Nilai-nilai ini harus ditanamkan sejak anak usia dini,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).
Acara berlangsung meriah di aula sekolah yang dihiasi ornamen lamming khas Bugis.
Para peserta didik tampil mengenakan baju bodo dan jas tutu’, menciptakan suasana penuh kebanggaan akan busana adat daerah.
Dalam sesi interaktif, anak-anak diperkenalkan pada istilah bahasa Bugis-Makassar, salah satunya kata “tabe” yang berarti permisi. Mas Aman mengajak peserta didik mempraktikkan langsung penggunaannya, yang disambut antusias dan tawa riang. Kegiatan ini menjadi sarana menanamkan nilai kesopanan secara aplikatif.
Setiap kelas kemudian bergiliran tampil memperagakan busana adat di panggung. Anak-anak berjalan percaya diri di bawah sorakan positif dari guru dan orang tua. Selain memperkuat rasa bangga, sesi ini juga melatih keberanian tampil di depan umum.
Puncak kegiatan ditandai dengan praktik membuat kue tradisional Barongko. Anak-anak diajak menghaluskan pisang, mencampur santan, hingga membungkus adonan dalam daun pisang. Melalui kegiatan ini, peserta didik belajar kemandirian, ketelitian, dan kecintaan terhadap kuliner khas Sulawesi Selatan.
Koordinator kegiatan, Marissa Julianti Suharto Putri, menjelaskan bahwa Culture Day disusun sebagai pembelajaran berbasis pengalaman langsung.
“Anak-anak belajar budaya bukan hanya lewat cerita, tetapi dengan merasakan dan melakukannya. Dengan begitu, mereka tumbuh mencintai budaya sendiri,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, TK Islam Athirah Bukit Baruga menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga penguatan karakter, identitas, dan budaya bangsa.

