Langsung ke konten
DuaSisi
  • HIBURAN
  • RAGAM
  • EKONOMI
  • VIRAL
  • PERISTIWA
  • OPINI
  • EDUKASI
  • GAYA HIDUP
  • SENI
  • VIDEO
  • MAKASSAR
  • INDEKS
Beranda Peristiwa

31 Tahun Wafat Frans Karangan, Diperingati di TMp Buntu Lepong

Kamis, 26 Juni 2025 00:24
Editor: Maharani
  • Bagikan
Pemuda Katolik Komcab Tana Toraja bersama berbagai organisasi kepemudaan dan Kelompok Cipayung menggelar peringatan 31 tahun wafatnya Brigjen TNI Frans Karangan di Taman Makam Pahlawan Buntu Lepong, Toraja Utara, Senin (23/6/2025)

Laporan jurnalis Geraldi Nugroho

TORAJA UTARA, LUMINASIA.ID — Pemuda Katolik Komcab Tana Toraja bersama berbagai organisasi kepemudaan dan Kelompok Cipayung menggelar peringatan 31 tahun wafatnya Brigjen TNI Frans Karangan di Taman Makam Pahlawan Buntu Lepong, Toraja Utara, Senin (23/6/2025).

Dipaparkan dalam rilisnya Kamis (26/6/2025) acara ini dihadiri Wakil Bupati Toraja Utara, Andrew Silambi’, serta sejumlah perwakilan dari PMKRI, GMKI, GMNI, dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).

Peringatan dimulai pukul 17.00 WITA dengan menyanyikan lagu kebangsaan, hening cipta, dan refleksi perjuangan Frans Karangan.

Sosok yang dikenal sebagai pahlawan ini dikenang karena keberaniannya membela Toraja dari penindasan, khususnya saat menghadapi pasukan Batalyon 720 yang berada di bawah pimpinan Kapten Andi Sose.

Yulianus Lombe, anggota Dewan Pakar Pemuda Katolik Komcab Tana Toraja, menguraikan peran heroik Frans Karangan yang tidak pernah gentar berdiri membela rakyat Toraja dari penindasan.

Dalam buku Komandan Frans Karangan karya Sili Suli, tercatat bahwa sebagai Komandan Kompi II, Frans Karangan pernah melawan atasannya sendiri demi memperjuangkan nasib masyarakat Toraja dari tindak sewenang-wenang Batalyon 720.

Pada tahun 1953, Frans Karangan memimpin pasukannya untuk menyerang markas Batalyon 720 di Makale. Peristiwa yang dikenal sebagai Makale 1953 itu memaksa Andi Sose dan pasukannya meninggalkan Toraja, meski harus dibayar dengan pengorbanan jiwa dari pihak Toraja.

Namun, tantangan belum berakhir. Pada tahun 1958, ketika Batalyon 514 Brawijaya ditarik dari Toraja untuk menumpas Permesta, pasukan KDM-SST datang dan diduga membawa misi balas dendam atas peristiwa lima tahun sebelumnya. Mereka menyebarkan narasi bahwa kedatangan pasukan ini bertujuan menghancurkan pendukung Permesta, padahal para pemimpin Toraja telah menyatakan kesetiaannya kepada NKRI di hadapan Presiden Soekarno.

Kekhawatiran itu terbukti. Pada 15 Mei 1958, pasukan KDM-SST memulai intimidasi dengan mengancam warga di warung-warung makan sekitar Makale dan Rantepao. Puncaknya terjadi pada 19 Mei 1958, saat hari pasar di Makale, ketika Detasemen A KDM-SST melepaskan tembakan yang membuat masyarakat ketakutan. Teror itu terus berlanjut hingga memicu kembali semangat perlawanan rakyat Toraja.

Saat itu, Frans Karangan sedang bertugas di Palu, tetapi begitu mendengar situasi yang memanas, ia mengirimkan pasukan andalannya dengan alasan cuti untuk memimpin perlawanan bersama Barisan Komando Rakyat dan Organisasi Pagar Desa. Dengan strategi matang, perlawanan itu berhasil memukul mundur pasukan KDM‑SST dari Toraja, meski menelan banyak korban jiwa dan membawa kerugian harta benda yang signifikan. Mayat-mayat tentara penindas yang tumbang bergelimpangan di jalan, dan sisa pasukan yang selamat pun angkat kaki dari Toraja.

Yulianus Lombe menekankan bahwa sejarah ini bukan hanya soal peperangan, tetapi juga soal kegigihan Toraja dalam menjaga nilai adat, budaya, dan identitas sebagai sebuah suku bangsa. “Penderitaan, pengorbanan, dan keberanian para pahlawan ini menjadikan Toraja tetap berdiri sebagai entitas yang kuat hingga hari ini,” ujarnya.

Mengutip Presiden Soekarno, Yulianus mengingatkan bahwa “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.”

Ia menekankan bahwa peringatan 31 tahun wafatnya Frans Karangan harus menjadi momentum bagi generasi muda Toraja untuk terus menggelorakan semangat juang, menjaga nilai-nilai luhur daerah, dan memastikan Toraja tetap berdiri kuat hingga akhir zaman.

“Terima kasih, Sang Pahlawan kami, Komandan Frans Karangan. Jiwa dan ragamu telah engkau persembahkan untuk Ibu Pertiwi, khususnya Toraja yang sangat engkau cintai hingga akhir hayatmu. Beristirahatlah dengan damai di sisi Sang Pencipta,” tutup Yulianus dengan penuh haru.

Tags: Toraja Utara Frans Karangan GAMKI PMKRI

Baca Juga

PMKRI Cabang Makassar Cetak Kader Baru, Kritis dan Solutif
PMKRI Cabang Makassar Cetak Kader Baru, Kritis dan Solutif
GAMKI Luncurkan Program Atmospreneur 2025 di Makassar, Dorong Kemandirian Anak Menuju Indonesia Emas 2045
GAMKI Luncurkan Program Atmospreneur 2025 di Makassar, Dorong Kemandirian Anak Menuju Indonesia Emas 2045

Populer

  • 1
    Naik dari Tahun Lalu, Utang Kredit Perbankan Warga Sulsel Capai Rp165,56 Triliun
  • 2
    Ini Paket Eksklusif Bundling iPhone 16 dengan IM3 Platinum, Beli di iBoxing Week Makassar
  • 3
    Mahasiswa Universitas Ciputra Makassar Laksanakan Social Impact Challenge untuk Penguatan UMKM Lokal
  • 4
    Atasi Banjir Musiman, 278 Petugas Bersihkan Drainase Depan Kantor Gubernur Sulsel
  • 5
    Cardea Physiotherapy & Pilates Makassar Hadir di BTN Jakarta International Marathon 2025, Siapkan 30 Fisioterapis untuk Dukung Pemulihan Pelari

Ekonomi

  • Utang Pinjol di Sulsel Meningkat Jadi Rp1,92 Triliun, Jumlah Rekening 570 Ribu
    Utang Pinjol di Sulsel Meningkat Jadi Rp1,92 Triliun, Jumlah Rekening 570 Ribu
  • IM3 Luncurkan Platinum Club, Pelanggan Bisa Dapat Benefit hingga Rp500 Ribu
    IM3 Luncurkan Platinum Club, Pelanggan Bisa Dapat Benefit hingga Rp500 Ribu
  • Jumlah Investor di Sulsel Capai 414.197, Terbanyak di Reksa Dana
    Jumlah Investor di Sulsel Capai 414.197, Terbanyak di Reksa Dana

Peristiwa

  • 31 Tahun Wafat Frans Karangan, Diperingati di TMp Buntu Lepong
    31 Tahun Wafat Frans Karangan, Diperingati di TMp Buntu Lepong
  • Sempat Buron! DJ Perempuan RN Pelaku Tabrak Lari di Jl Veteran Akhirnya Dipenjara, Korban Harap Masalah Segera Selesai
    Sempat Buron! DJ Perempuan RN Pelaku Tabrak Lari di Jl Veteran Akhirnya Dipenjara, Korban Harap Masalah Segera Selesai
  • 6 Remaja Makassar Diamankan Polisi, Hobi Bikin Konten Viral Freestyle Motor dan Konvoi Liar
    6 Remaja Makassar Diamankan Polisi, Hobi Bikin Konten Viral Freestyle Motor dan Konvoi Liar
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Struktur
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Indeks
© 2024 - 2025 LUMINASIA.ID