LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan pembekalan bagi mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dari berbagai perguruan tinggi swasta di bawah naungan LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Teater I-GIFT, Gedung Iqra, Kampus Unismuh Makassar, Selasa (1/7/2025) dan diikuti oleh ratusan mahasiswa dari 19 perguruan tinggi yang tersebar di Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat.
Acara pembekalan ini menjadi momen penting untuk memperkuat pemahaman mahasiswa penerima KIP Kuliah terkait hak, kewajiban, serta tanggung jawab akademik mereka selama menjalani masa studi.
Unismuh Makassar, sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Sulawesi Selatan, menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerataan akses pendidikan tinggi melalui fasilitasi kegiatan yang mendorong semangat belajar dan kedisiplinan.
Kegiatan ini menghadirkan Dr Henri Tambunan, Kepala Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi, sebagai pembicara utama.
Dalam paparannya, ia menekankan bahwa beasiswa KIP Kuliah bukan sekadar bantuan finansial, tetapi merupakan amanah negara yang harus dijaga dengan komitmen dan prestasi. Mahasiswa diminta untuk memiliki semangat kolaboratif, adaptif terhadap perkembangan zaman, serta mampu menyelesaikan studi tepat waktu.
Dr Henri juga menjelaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing bangsa di tengah tantangan global.
Menurutnya, pendidikan tinggi adalah jalur strategis untuk mencetak generasi unggul. Empat pilar yang harus menjadi fokus mahasiswa adalah kualitas pendidikan, daya saing ekonomi, inovasi, dan kemajuan teknologi.
Lebih lanjut, ia menjabarkan bahwa Program KIP Kuliah Merdeka dirancang untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu, termasuk yang berasal dari wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), serta daerah yang terdampak konflik dan bencana.
Mahasiswa penerima program diingatkan untuk aktif di lingkungan akademik dan menjauhi pelanggaran yang dapat menyebabkan pencabutan status beasiswa.
Beberapa kondisi yang dapat menggugurkan status penerima KIP Kuliah antara lain: berpindah perguruan tinggi tanpa izin, cuti kuliah non-medis, putus studi, hingga keterlibatan dalam pelanggaran nilai-nilai kebangsaan seperti Pancasila dan UUD 1945.
Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rakhim Nanda, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Unismuh sebagai tuan rumah.
Ia juga menyambut hangat mahasiswa dari 18 perguruan tinggi lainnya, dan menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah motivasi dan pengembangan kapasitas diri. Menurutnya, para peserta merupakan bagian dari estafet pembangunan bangsa yang harus terus diasah melalui pendidikan dan pengabdian.
Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara, Dr Andi Lukman, turut hadir dan memberi pesan khusus kepada mahasiswa agar tidak menyia-nyiakan peluang yang telah diraih.
Ia mengungkapkan bahwa dari puluhan ribu pendaftar secara nasional, hanya sekitar 6.000 orang yang berhasil menerima KIP Kuliah. Oleh karena itu, mahasiswa harus mampu menunjukkan kualitas diri, tidak hanya sebagai penerima bantuan, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan menjadi penguat semangat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi dengan tepat waktu, serta menjadi SDM unggul yang siap menghadapi era transformasi digital dan tantangan global. Unismuh Makassar kembali menegaskan perannya sebagai kampus unggulan di kawasan timur Indonesia yang aktif berkontribusi dalam pembangunan pendidikan tinggi nasional.