Sugar Daddy, tampil beda dibanding band kebanyakan. Bukannya membawakan lagu rock atau pop populer top 40, band beranggotakan enam personil ini justru manggung dengan lagu-lagu viral TikTok. Tak hanya lagu saja, tapi lengkap dengan joget dan kostum unik. Adalah Mustahab Nur Iman, atau akrab disapa Amank, sosok di balik band ini. Di siang hari, ia adalah Director of Sales & Marketing MaxOne Hotel & Resort Makassar, namun di malam hari, ia berdiri di atas panggung kafe sebagai vokalis Sugar Daddy. Kepada Luminasia Amank berkisah, Sugar Daddy beranggotakan bapak-bapak berusia 40 tahunan, Inilah yang menyebabkan aliran lagu Tiktok menjadi pilihan. “Kalau kita main lagu Top 40, pasti kalah sama anak-anak muda yang keren-keren, ganteng-ganteng cantik-cantik. Kami ini umur sudah empat puluh lima ke atas,” kata Amank sambil tersenyum. Daripada ikut arus yang sudah ramai, Sugar Daddy justru mengambil jalan unik. Mereka mempelajari dan membawakan lagu-lagu TikTok yang sedang tren. Dari yang lucu-lucu, joget-jogetan, sampai lagu-lagu viral dari timur Indonesia."Tak cuma satu lagu Tik Tok, kami juga tampil dengan medley beberapa lagu. Misalnya awalnya menyanyikan lagu A, di tengah berubah menjadi B," paparnya. Diceritakan Amank, Sugar Daddy tidak langsung diterima pasar. Saat mulai terbentuk beberapa kafe awalnya menolak mereka. Alasannya sederhana: konsep mereka dinilai terlalu nyeleneh. Hanya satu kafe bernama Saigon yang berani memberi kesempatan pertama. “Waktu itu, banyak yang belum siap menerima konsep kami. Tapi kami tetap jalan, tetap konsisten di jalur ini,” kenang Amank. Namun terbukti, saat mulai tampl, konsep lagu Tik Tok sangat digemari pengunjung, utamanya ibu-ibu. Ini membuat mereka justru laris tampil di berbagai kafe dan acara privat, khususnya yang melibatkan segmen ibu-ibu dan komunitas sosialita. “Banyak ibu-ibu yang datang ke kafe hanya untuk nonton kami. Mereka hafal lagu-lagunya, ikut joget, dan ikut ketawa. Itu yang bikin kami semangat,” ujarnya. Sugar Daddy tampil reguler di sejumlah kafe ternama di Makassar seperti Black Canyon, Ongkel John, hingga Cafe Agung. Setiap penampilan Sugar Daddy bukan sekadar show musik. Mereka menghadirkan hiburan total. Di penghujung lagu, semua personel termasuk gitaris, drummer, bassis, turun ke depan untuk berjoget bersama penonton. “Kami bawa konsep audiovisual. Musiknya kami garap, tapi tampilannya juga kami pikirkan,” jelas Amank. Yang juga tak kalah unik adalah busana mereka di atas panggung. Bukan seragam biasa. Kadang mereka tampil dengan kostum cosplay bajak laut, kadang full warna tabrak, bahkan pernah tampil dengan sarung dan baju adat di acara formal. “Penampilan harus bikin orang ingat. Supaya begitu lihat gaya joget atau baju nyentrik, orang langsung teringat ke Sugar Daddy,” tambahnya. Sugar Daddy membuktikan bahwa dunia hiburan tak punya batas usia. Dengan musik viral, tarian lucu, dan panggung yang penuh kejutan, mereka justru hadir sebagai angin segar di tengah skena musik kafe Makassar. “Banyak band bagus di luar sana. Tapi kalau kamu cari yang bisa bikin tertawa sambil joget, ya kami ini,” tutup Amank. Keberanian Sugar Daddy membawakan lagu-lagu TikTok yang dianggap receh oleh banyak musisi justru menjadi kekuatan mereka. Alih-alih menjaga ego musikalitas, mereka mengutamakan kesenangan penonton, dan hasilnya, mereka pun diingat karena keunikan dan keberanian itu. Tak hanya penonton biasa, selebritis Raffi Ahmad juga sangat tertarik dengan konsep yang dibawakan Sugar Daddy. "Waktu itu kami mengisi acara Rans di PiPo. Jadwal awal hanya satu hari saja, Tapi saat Raffi melihat konsep kami, dia langsung minta tambah jadi tiga hari," papar Amank.(ina)Dari Ditolak Kafe, Kini Jadi Idola Segmen Ibu-Ibu
Ciri Khas: Joget Massal & Seragam Tak Terduga
Tua di Umur, Muda di Jiwa
Band Sugar Daddy Sukses Gaet Hati Ibu-ibu Bahkan Raffi Ahmad, Konsisten Bawakan Lagu Viral TikTok
