LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Anak muda kini lekat dengan gaya hidup nongkrong di kafe. Aktivitas ini sering jadi bagian dari rutinitas harian, mulai dari bertemu teman hingga mengerjakan tugas atau pekerjaan.
Namun, jika tidak diiringi pengelolaan keuangan yang bijak, kebiasaan ini bisa menjadi pintu masuk ke utang konsumtif menggunakan kartu kredit ataupun pinjaman online dan kebocoran anggaran.
Baca: Naik dari Tahun Lalu, Utang Kredit Perbankan Warga Sulsel Capai Rp165,56 Triliun
Perencana keuangan MAKASSAR Wawan Darmawan mengingatkan bahwa anak muda tetap bisa menikmati gaya hidup sosial, asal memiliki disiplin finansial yang baik.
Berikut beberapa tips dari Wawan yang juga dosen di Universitas Fajar ini, untuk membantu anak muda tetap bisa nongkrong tanpa mengorbankan stabilitas keuangan:
-
Mengatur Pengeluaran
Wawan menyarankan agar anak muda membuat anggaran khusus untuk aktivitas nongkrong setiap bulan.
“Buat batasan berapa yang boleh dipakai, dan jangan sampai menyentuh anggaran kebutuhan pokok,” ujarnya.
Ia juga menyarankan untuk memilih kafe yang sesuai dengan anggaran dan tidak memaksakan diri nongkrong di tempat mahal hanya demi gengsi.
-
Mengelola Uang dengan Bijak
Selain mengatur pengeluaran, penting untuk memisahkan uang kebutuhan harian dan tabungan.
Wawan menyarankan membuka rekening khusus untuk menabung agar uang tersebut tidak mudah terganggu.
Jika menggunakan kartu kredit, gunakan dengan penuh tanggung jawab dan hindari belanja impulsif.
“Hindari mengambil utang hanya untuk gaya hidup. Itu tidak sehat secara finansial,” katanya.
-
Meningkatkan Pendapatan
Wawan menilai bahwa jika penghasilan utama belum mencukupi, anak muda sebaiknya mencari sumber penghasilan tambahan.
Pekerjaan freelance, part-time, atau usaha kecil bisa menjadi pilihan.
Ia juga menyarankan agar anak muda terus mengembangkan keterampilan agar dapat meningkatkan daya saing dan peluang karier.
-
Memonitor Keuangan Secara Rutin
Catatan keuangan menjadi alat penting untuk memahami kondisi keuangan pribadi.
Wawan menyarankan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan, setidaknya dalam format sederhana.
Bagi yang tidak ingin mencatat manual, kini banyak aplikasi keuangan yang bisa membantu memantau dan menganalisis kondisi keuangan secara otomatis.
Baca: Game Triliunan Rupiah: Mengupas Strategi Investasi Properti Iwan Sunito
-
Menyeimbangkan Gaya Hidup dan Tanggung Jawab
Menurut Wawan, tidak ada yang salah dengan nongkrong atau bersenang-senang.
Yang penting adalah menjaga keseimbangan antara kesenangan dan kewajiban finansial.
“Nongkrong boleh, asal tahu batas. Jangan sampai gaya hidup membuat kita lalai terhadap kebutuhan utama,” tutupnya.
Dengan perencanaan sederhana dan disiplin, anak muda bisa tetap menjalani hidup dengan penuh semangat tanpa terjebak utang gaya hidup.