LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Ivana Kristin, Marketing Communication Hyatt Place Makassar, dikenal sebagai sosok yang penuh kreativitas.
Di balik peran strategisnya dalam membesarkan Hyatt Place, Ivana ternyata memulai semuanya dari kecintaan masa kecilnya pada dunia desain.
"Hobi saya itu desain. Dari kecil memang suka merancang. Kadang gambar rumah, baju, bahkan bikin miniatur-miniatur kecil. Kalau sekarang lebih terarah ke desain seperti poster, dan lainnya," ujar Ivana.
Karena kecintaan pada desain ini juga, membuat Ivana mengambil kuliah di bidang komputer grafis dan multimedia di STMIK Kharisma Makassar.
Di sinilah kegemaran itu lambat laun mengarah pada ranah digital, gambar digital, serta berkreasi membuat poster.
Di kampus ini ia mengasah keterampilannya secara formal.
Kini, dunia desain grafis bukan hanya hobi Ivana, tetapi menjadi bagian integral dari pekerjaannya.
Ivana kerap membuat poster, flyer, hingga materi promosi digital untuk kebutuhan hotel. Ia menyebut desain sebagai sesuatu yang tak memiliki batas cara.
"Mau bikin satu hal bisa banyak cara, tinggal kita pilih yang paling nyaman atau efisien," katanya.
Beberapa tools favoritnya antara lain Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator, meski kini juga mulai memanfaatkan Canva untuk pengerjaan cepat.
Tak hanya dalam konteks profesional, Ivana masih sering mengerjakan desain untuk komunitas gereja atau proyek pribadi.
"Kadang kalau bosan, saya bikin desain buat portofolio saja, sekadar menyalurkan ide," tambahnya.

Traveling ke Tempat Tenang
Selain desain, Ivana juga punya kegemaran lain: traveling. Ia telah mengunjungi sejumlah kota besar di Indonesia seperti Bali, Jogja, Bandung, Malang, Surabaya, dan Jakarta.
Di luar negeri, ia pernah menjelajah Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, hingga Macau.
Namun, dari semua pengalaman itu, Ivana justru lebih menikmati perjalanan yang tenang dan reflektif.
"Lebih suka tempat yang sepi, nggak terlalu ramai. Kalau ke Bali, saya pilih Uluwatu atau Kintamani, yang bisa dijangkau pakai motor dan suasananya sejuk," ucapnya.
Ia juga mengaku lebih menikmati perjalanan solo, terutama dua tahun terakhir. Baginya, solo traveling memberikan ruang refleksi dan kebebasan berekspresi.
"Saya suka kota besar, tapi bukan yang harus ramai. Suka lihat suasananya, interaksi orang-orang, tapi cukup dari kejauhan," ujarnya sambil tertawa. Sifatnya yang cenderung introvert membuatnya lebih menikmati eksplorasi dalam diam.
Ia juga senang mencoba makanan lokal saat traveling. "Saya suka coba hal baru, termasuk kuliner yang belum pernah saya temui sebelumnya. Menurut saya, itu bagian dari pengalaman menyeluruh sebuah perjalanan," tutupnya.