LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Keluarga Besar Puatta La Tampe Petta Renring menggelar Family Gathering di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Puatta La Tampe Petta Renring adalah keturunan dari La Tampe Petta Renring bin La Rebba Daeng Magguling bin La Mattanete Petta Tiro Petta Hajji Cakkela Arung Cakkela bin La Hampang Daeng Paware Arung Labuaja.
Kegiatan ini mengusung tema Rumpun Keluarga Besar Puatta La Tampe Petta Renring – Wija To Bone Arung Cakkela Kahu.
Dari hasil pendataan, tercatat 786 jiwa keturunan dari generasi kedua hingga generasi keempat. Mereka berasal dari tujuh rumpun.
Yaitu Andi Abdullah Petta Turu, Andi Muhammad Yunus Petta Tappu, Andi Monno Petta Rennu, Andi Ammase Petta Cenning, Andi Sulaeha Petta Rini, Andi Abdul Wahid Petta Sikki, dan Andi Abdul Arif Petta Rafi.
Rangkaian Acara
Rangkaian acara dimulai pada Jumat (8/8/2025) dengan keberangkatan tim persiapan yang dipimpin A. Syaifuddin Petta Lolo ke Malino pukul 15.00 WITA.
Tiba di Pondok Ayrha pukul 18.00 WITA, tim melakukan koordinasi persiapan akhir dan bermalam di lokasi.
Sabtu (9/8/2025) pagi, rombongan utama berkumpul di Perumahan Bulurokeng Permai, Makassar, kemudian berangkat ke Malino dan tiba menjelang siang.
Setelah cek-in di Villa Red House dan Penginapan Ayrha, acara dilanjutkan dengan sesi Speech on Family, yang menghadirkan antara lainI Ir Andi Fattah Wahid Petta Raja dan Dr. dr. H. Andi Afdal Abdullah, MBA, AAK Petta Tau (Direktur Umum dan SDM BPJS RI),
Sore hari, peserta mengikuti family game.
Malam harinya, ditayangkan testimoni oleh AKBP H. Andi Yul Lapawesean Tenri Guling, S.I.K., S.H., M.H., yang berisi pesan tentang pentingnya pembinaan kekerabatan leluhur Puatta La Tampe Petta Renring, yang akan dikemas dalam bentuk anjangsana ke panti asuhan serta ziarah ke makam-makam leluhur nantinya.
Hari terakhir, Minggu (10/8/2025), diisi dengan senam keluarga, sarapan pagi, acara bebas, dan diakhiri dengan kepulangan rombongan ke Makassar pada pukul 12.30 WITA.
Dihadiri Direktur BPJS RI
Salah satu pembicara adalah Direktur Umum dan SDM BPJS RI, Dr dr H Andi Afdal Abdullah Petta Tau.
Dalam wawancara dengan wartawan ia menyebut kegiatan ini sebagai momen berharga untuk mempererat persaudaraan.
Menurutnya, tidak semua keluarga memiliki kesempatan berkumpul dalam skala besar seperti ini, apalagi dengan kehadiran anggota dari berbagai penjuru Indonesia.
“Dimanapun kita berada, jangan pernah melupakan keluarga besar. Ikatan ini adalah kekuatan besar untuk menjaga persatuan dan kerja sama,” ujarnya.
Ia menambahkan, pertemuan keluarga semacam ini juga berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya menghargai sejarah dan asal-usul.
“Kita berasal dari satu garis keturunan yang sama, ini adalah identitas yang perlu kita jaga. Sejarah keluarga memberi kita pelajaran untuk tetap bersatu dan saling mendukung di tengah dinamika zaman,” jelasnya.
Petta Tau pun mengundang keluarga yang ke Jakarta untuk mampir di kediamannya.
Ketua Rumpun Keluarga, HA Chairil Anwar Petta Lira, memaparkan bahwa ide Family Gathering ini muncul dari keprihatinan melihat banyak keturunan yang tidak saling mengenal.
Bahkan, ada yang bersekolah di tempat yang sama tanpa mengetahui bahwa mereka adalah kerabat dekat.
“Awalnya kami perkirakan hanya 100–200 orang hadir, tapi ternyata tercatat 350 peserta,” ujarnya.
Ia menuturkan, ajang ini tidak hanya menjadi sarana silaturahmi, tapi juga momentum untuk menginisiasi program berkelanjutan.
Ke depan, mereka akan mengadakan ziarah ke makam leluhur di Rucak Tela serta membentuk lembaga kekerabatan untuk mewadahi generasi muda.
Datang dari Papua
Dipaparkan Petta Lira, Peserta datang dari berbagai daerah, termasuk Sulawesi Barat, Palu, Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Papua.
Beberapa bahkan menempuh perjalanan jauh dan meluangkan waktu berhari-hari untuk hadir.
"Panitia juga telah membuat aplikasi berbasis data keluarga yang mencatat informasi hingga generasi keempat," paparnya.
Aplikasi ini memungkinkan anggota mengetahui hubungan kekerabatan dan lokasi kerabatnya hanya dengan sekali klik di ponsel.
Dengan teknologi ini, hubungan persaudaraan diharapkan tetap terjaga meski jarak memisahkan.
Pesan Leluhur dari Pembina Rumpun
Hal tersebut juga disampaikan oleh Pembina Rumpun Keluarga Besar Puatta La Tampe Petta Renring, Ir. Andi Fattah Wahid Petta Raja.
Ia memaparkan pesan leluhur yang menjadi pedoman hidup keluarga besar ini.
Menurutnya, jika ingin hidup nyaman di lingkungan sosial, ada tiga hal yang harus diperhatikan.
"Pertama, menelusuri dan memahami asal-usul. Jangan pernah melupakan dari keluarga mana kita berasal, siapa bapak kita, dan siapa bapak dari bapak kita," jelasnya.
Dengan memahami asal-usul, akan muncul rasa kepuasan batin bahwa kita memiliki akar yang jelas, serta kesadaran untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan hal-hal positif yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kedua, mempelajari sejarah keluarga. Dari pelajaran sejarah, kita dapat memahami hubungan asal-usul tersebut, yang mungkin berkaitan dengan rumpun keluarga atau leluhur raja yang baik. Sifat-sifat baik dari raja yang bijak dapat dijadikan teladan dalam kehidupan.
Pengetahuan sejarah juga menumbuhkan rasa bangga dan membuat kita tidak mudah dipandang rendah oleh orang lain.
"Ketiga, menjaga kerendahan hati saat berada di posisi terbaik dalam hidup. Setelah menjaga asal-usul dan mempelajari sejarah, perbaikan hidup yang dicapai harus diiringi dengan sikap tidak sombong," lanjutnya.
Petta Raja menegaskan bahwa inilah dasar keluarga besar dalam mencari jati diri berdasarkan garis darah.
Dengan mengetahui garis darah, keluarga dapat saling mengingatkan dan memperbaiki diri bersama. Jika ada perilaku yang kurang baik, solusi dicari melalui musyawarah.
Garis keturunan keluarga ini bermula dari La Tampe, lalu La Rebba, La Mattanete Petta Hajji Arung Cakkela, hingga La Hampang sebagai terminal silsilah. Dari La Tampe lahir tujuh anak yang menurunkan generasi berikutnya tanpa terputus.
“Motivasi utama dari semua ini adalah mencari kebajikan dan saling mengingatkan. Berdasarkan persaudaraan sedarah, kita lebih mudah menegur jika ada hal yang berpotensi merusak kebersamaan,” ujarnya.
Acara inti berakhir dengan pemilihan ketua dan sekertaris umum keluarga.
“Keluarga Besar Rumpun La Tampe Petta Renring, melalui pelaksanaan Family Gathering ini, secara aklamasi menetapkan Ir. H. Andi Chaeril Anwar Petta Lira sebagai Ketua dan Andi Syaifuddin Petta Lolo sebagai Sekretaris Umum,” tutup Pembina Rumpun, Ir. Andi Fattah Wahid Petta Raja, usai penayangan video silsilah Rumpun Keluarga Besar La Tampe Petta Renring.