LUMINASIA.ID, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Rapat Kerja (Raker) Tahun Akademik 2025–2026 di Balai Sidang Muktamar ke-47, Jumat–Sabtu, 29–30 Agustus 2025.
Kegiatan ini dihadiri 307 peserta dari seluruh unsur pimpinan dan unit kerja di Unismuh, mengusung tema “Sinergi Program Berdampak: Akselerasi Menuju Universitas Berdaya Saing Global 2028.”
Rektor Unismuh Makassar, Prof Abdul Rakhim Nanda, ditemui usai pembukaan Jumat (29/8/2025) menyebut penyelenggaraan raker ini merupakan forum strategis untuk menurunkan Rencana Strategis (Rensra) universitas ke dalam rencana kerja tahunan.
“Raker ini menjadi momentum penyelesaian tahun-tahun untuk mengetahui rencana kerja strategis kita di Rensra, kemudian diturunkan menjadi rencana kerja tahunan. Di situ kita tetapkan skala prioritas setiap tahun,” jelasnya.
Menurut Rakhim, prioritas universitas terbagi dalam siklus empat tahunan.
Tahun lalu, beberapa prioritas telah dijalankan, dan tahun ini kembali dirumuskan indikator kerja yang berangkat dari Rensra lima tahunan.
“Sesudah Raker ini, kita akan menetapkan anggaran biaya sesuai dengan rencana kerja. Perencanaan dibuat lebih awal agar pelaksanaannya terukur dan ketercapaiannya jelas. Tujuannya adalah untuk memenuhi indikator kinerja utama maupun indikator tambahan yang sudah ditetapkan,” tambahnya.
Ketua Panitia Raker, Prof Nursalam, menegaskan kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkuat arah kerja universitas.
“Untuk tahun 2025–2026, kita menetapkan 135 indikator kinerja utama dan 27 indikator tambahan.
Total 162 indikator ini akan menjadi fokus kerja lintas unit,” ungkapnya saat membuka kegiatan.
Ia menjelaskan, Raker berlangsung dua hari.
Hari pertama diisi paparan Rektor, Wakil Rektor, dan Badan Pembina Harian (BPH), sedangkan hari kedua fokus pada pembahasan komisi.
Terdapat empat komisi tematik serta satu komisi kebijakan yang melibatkan pimpinan fakultas, lembaga, hingga program studi.
Sementara itu, Ketua BPH Unismuh Makassar, Prof Gagaring Pagalung, dalam sambutannya menekankan tiga poin utama.
Pertama, perlunya komitmen organisasi yang kuat agar tujuan universitas bisa terwujud, dan bukan sekadar kepentingan individu.
Kedua, budaya organisasi harus dijadikan peradaban dengan menjunjung tinggi semangat kebersamaan, persatuan, dan berkemajuan.
Ketiga, seluruh civitas akademika harus menjunjung tinggi kode etik.
“Dosen, sahabat, dan karyawan harus memberi contoh melalui perilaku dan integritasnya,” kata Prof Gagaring.
Dengan sinergi yang dibangun melalui Raker ini, Unismuh Makassar menargetkan percepatan transformasi institusi menuju universitas berdaya saing global pada tahun 2028.