LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Aliansi Perdamaian melaksanakan Kemah Pegiat Perdamaian pada Sabtu-Minggu, 13-14 Juli 2024 di Hutan Pinus Puncak Tinambung Bissoloro, Gowa, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan silaturahmi antar organisasi perdamaian di Kota Makassar atau Sulawesi Selatan, membangun kedamaian diri, dan memetakan harapan dan rencana yang ingin dicapai di United for Peace 2024 (UFP 2024).
Kemah Pegiat Perdamaian dihadiri oleh 25 orang yang merupakan perwakilan dari 10 organisasi dan individu. Di balik kesuksesan pelaksanaan Kemah Pegiat Perdamaian 2024, ada keterlibatan sebagai upaya gotong royong dari 22 organisasi dan komunitas.
Peace Reflection, Peace Discussion, dan Fun Activity merupakan 3 agenda utama dalam kegiatan tersebut. Peace Reflection dilaksanakan dalam 3 rangkaian kegiatan guna membangun dan menemukan kedamaian dalam diri. Peace Discussion dilakukan untuk mengenal gerakan Aliansi Perdamaian sejak awal diinisiasi di tahun 2018 hingga aktivitas di 2023. Selain itu, Peace Discussion juga dilakukan untuk mencari isu yang akan diupayakan dalam UFP 2024 serta pembahasan terkait tantangan yang dihadapi aliansi perdamaian saat ini.
"Yang menyebabkan ruang perjumpaan sulit untuk direalisasikan, Salah satu yang menjadi sebab adalah ego organisasi. Yang perlu ditiadakan atau perlu diredam dalam pergerakan Aliansi adalah ego organisasi ini" Kata Therry, Direktur KITA Bhinneka Tunggal Ika sekaligus Presidium Aliansi Perdamaian di salah satu sesi
Aktivitas lainnya berupa Fun Activity yang diupayakan untuk membangun kebersamaan dan keakraban sesama peserta kemah yang hadir sebagai usaha menyatukan bonding untuk gerakan UFP 2024 yang semakin baik lagi
Di akhir diskusi, penentuan koordinator United for Peace telah dilakukan. Dipilih berdasarkan kesadaran hati untuk memberi yang terbaik. Akhirnya, terpilihlah Zulfadli dari Center of Peace, Conflict, and Democracy menjadi koordinator United for Peace tahun ini.