LUMINASIA.ID, MAROS - Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi terus memperkuat komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui peluncuran program Kelas Pangan Lestari yang berlangsung di Dusun Pao-Pao, Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.
Program ini digagas oleh Unit Operasi Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin sebagai bagian dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Menyasar Kelompok Wanita Tani (KWT) Baji Minasa, program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga, agar mampu mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumber pangan sekaligus potensi penghasilan tambahan yang berkelanjutan.
“Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan keluarga, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat kami,” ujar Kepala Desa Baji Mangngai, Abdul Latif.
Pelaksanaan Kelas Pangan Lestari mencakup berbagai pelatihan teknis, mulai dari pengolahan tanah, budidaya hidroponik, pembuatan pupuk organik, hingga pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi bahan produktif.
Peserta juga dibekali dengan kemampuan mengidentifikasi potensi lokal dan mengembangkan produk hasil pekarangan yang memiliki nilai ekonomi.
Program ini dilaksanakan secara rutin setiap awal bulan dan menjadi agenda tetap bagi anggota kelompok tani binaan.
Setiap sesi menyajikan materi yang relevan dengan kebutuhan peserta, mencakup teknik pertanian berkelanjutan, strategi pemasaran hasil pertanian rumah tangga, serta berbagi pengalaman antaranggota untuk memperkuat solidaritas dan kolaborasi komunitas.
Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin, Andreas Yanuar Arinawan, menegaskan bahwa Kelas Pangan Lestari merupakan bentuk nyata kontribusi perusahaan dalam mendukung kemandirian masyarakat.
“Kelas Pangan Lestari adalah bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung kemandirian masyarakat dan membangun ketahanan pangan berbasis komunitas,” ujarnya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Tengku Muhammad Rum, menjelaskan bahwa program ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Program ini mendukung SDG 1: Tanpa Kemiskinan melalui pemanfaatan pekarangan sebagai sumber ekonomi keluarga, serta SDG 2: Tanpa Kelaparan dengan penyediaan pangan sehat dan bergizi hasil budidaya mandiri.
Dari sisi lingkungan, pelatihan pertanian organik dan pengelolaan limbah rumah tangga juga turut berkontribusi pada pencapaian SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim secara nyata dan berkelanjutan.
Dengan pendekatan berbasis komunitas dan keberlanjutan, Kelas Pangan Lestari menjadi salah satu kontribusi nyata Pertamina dalam mendorong pembangunan desa yang mandiri, tangguh, dan sejahtera.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program TJSL dan kegiatan sosial lainnya, masyarakat dapat mengakses akun resmi @ptpertaminapatraniaga, @mypertamina, @pertaminasulawesi, atau menghubungi Pertamina Call Center 135 yang tersedia 24 jam.