LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Perkembangan sektor pasar modal di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) terus menunjukkan tren pertumbuhan yang menggembirakan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, mengungkapkan bahwa hingga Mei 2025, jumlah Single Investor Identification (SID) di wilayah Sulampua telah mencapai 1.039.219 investor.
Jumlah tersebut meningkat 20,22 persen secara tahunan (year on year/yoy), mencerminkan antusiasme masyarakat yang terus tumbuh terhadap sektor pasar modal.
“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa literasi dan inklusi keuangan, khususnya di sektor pasar modal, terus mengalami kemajuan signifikan di wilayah Sulampua,” kata Muchlasin.
Mayoritas investor tercatat memiliki portofolio pada instrumen reksa dana yang per Mei 2025 telah mencapai 984.036 SID.
Namun demikian, tren pertumbuhan tertinggi tercatat pada instrumen saham yang tumbuh sebesar 28,40 persen yoy menjadi 361.108 SID, meningkat dari 281.241 SID pada Mei 2024.
Adapun instrumen Surat Berharga Negara (SBN) turut mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 14,25 persen yoy menjadi 38.097 SID.
Sementara itu, akumulasi nilai transaksi saham di wilayah Sulampua hingga Mei 2025 tercatat sebesar Rp22,47 triliun.
Dari sisi komposisi portofolio, instrumen reksa dana masih mendominasi dengan proporsi yang besar, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap investasi kolektif yang relatif stabil dan mudah diakses.
Muchlasin menambahkan, OJK akan terus mendorong pertumbuhan sektor pasar modal dengan memperkuat edukasi kepada masyarakat serta memperluas akses terhadap produk investasi legal dan aman.
“Harapan kami, pertumbuhan ini tidak hanya dari sisi jumlah, tetapi juga dari kualitas pemahaman dan praktik investasi masyarakat,” tutupnya.