LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sulawesi Selatan menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-101 pada Sabtu (26/7/2025) di Gereja Katolik Paroki Santo Fransiskus Assisi, Jalan Hertasning, Kota Makassar.
Perayaan bertema “Wanita Katolik RI Berjalan Bersama dalam Pengharapan Mewujudkan Kesejahteraan Perempuan dan Anak” ini menjadi momentum refleksi sekaligus semangat pelayanan, bertepatan dengan peringatan Santa Ana sebagai pelindung WKRI.
Kegiatan diawali dengan aksi bakti sosial, pemeriksaan kesehatan gratis, serta lomba mewarnai dan menggambar ibu dan anak yang mencerminkan kepedulian WKRI terhadap kesehatan masyarakat, khususnya perempuan dan anak.
Acara dilanjutkan dengan Misa Syukur Konselebrasi oleh lima imam, yakni Pastor Aidan Putra Sidik, Pr., Pastor Albert Arina, Pastor Leo Paliling, Pr., Pastor Alfius Tandirassing, dan Pastor Alex Palino, MSC.
Ramah tamah kemudian digelar di Aula Paroki bersama anggota WKRI dari berbagai tingkatan, mulai ranting, cabang, hingga daerah, serta perwakilan organisasi wanita BKOW, organisasi kepemudaan, dan ormas Katolik di lingkup Keuskupan Agung Makassar.
Ketua Panitia HUT WKRI ke-101, Serviana Leksa, yang juga Ketua DPC St. Fransiskus Assisi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi.
“Terima kasih kepada para pastor penasihat rohani dan panitia yang bekerja keras. Meski tidak luput dari kekurangan, dengan iman dan harapan semua berjalan lancar,” ujarnya.
Ketua Presidium WKRI DPD Sulsel, Susanna C. Kansil Mosse, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam mendorong kemajuan bangsa.
Ia menyoroti kesetaraan gender serta perlunya peningkatan kapasitas perempuan melalui pendidikan, kursus keterampilan, dan teknologi informasi.
“Wanita Katolik RI harus bergerak menjawab tantangan zaman. Menuju Indonesia Emas 2045, kita perlu perempuan cerdas, berdaya, dan bersemangat pelayanan dalam iman,” tegasnya.
Penasihat Rohani WKRI DPD Sulsel dan Ketua Komisi Kerawam-HAK Keuskupan Agung Makassar, Pastor Albert Arina, Pr., mengapresiasi konsistensi WKRI dalam karya sosial dan pelayanan gerejawi.
“Perjalanan 101 tahun WKRI adalah kisah panjang perjuangan perempuan dalam Gereja. Ini bukan sekadar perayaan, tetapi panggilan melanjutkan semangat pendiri WKRI, Raden Ayu Maria Soelastri Soejadi Sasraningrat Darmaseputra, dengan karya nyata yang relevan bagi zaman ini,” ungkapnya.
Berdiri sejak 26 Juni 1924 di Yogyakarta dan diakui secara hukum pada 5 Februari 1952, WKRI kini terus berkembang dan sejak 1957 menjadi bagian dari World Union of Catholic Women’s Organisations (WUCWO).
Perayaan HUT ke-101 ini ditutup dengan tekad WKRI DPD Sulsel untuk terus berjuang, berkarya, dan berjalan dalam pengharapan demi kesejahteraan perempuan dan anak, sejalan dengan semangat Gereja Katolik dan visi Indonesia Emas 2045.