Laporan: Geraldi NugrohoLUMINASIA.ID,MAKASSAR - Umat Katolik Keuskupan Agung Makassar (KAMS)-Kevikepan Makassar, merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga (Assumptio Beatae Mariae Virginis) pada Minggu (10/8/2025).
Perayaan iman ini dilaksanakan di Bumi Rajawali Katolik, Kompleks SMA Katolik Rajawali, Makassar, dengan tema “Peziarah Pengharapan Bersama Bunda Maria Rosa Mystica”.
Tahun ini, Paroki Maria Rosa Mystica Sudiang menjadi tuan rumah penyelenggara Misa Hari Raya.
Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga merupakan keyakinan Gereja Katolik bahwa Bunda Maria, Ibu Yesus Kristus, diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya setelah menyelesaikan tugas perutusannya di dunia. Dogma ini resmi dideklarasikan Paus Pius XII pada 1 November 1950 melalui konstitusi apostolik Munificentissimus Deus.
Baca: Dialog Lintas Agama Keuskupan Agung Soroti Deklarasi Istiqlal
Rangkaian perayaan dimulai pukul 16.30 WITA dengan sambutan dan pemukulan gong oleh Pastor Paroki Maria Rosa Mystica Sudiang, Pastor Eltus Mali, Pr. Hadir pula Uskup Emeritus KAMS, Mgr. John Liku-Ada’; Uskup Agung Emeritus Banjarmasin, Mgr. Petrus Boddeng Timang; Vikep KAMS, Pastor Alex Lethe, Pr.; serta perwakilan Pemerintah Kota Makassar, Haidir, S.STP., M.Si., yang mewakili Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin.
Acara dilanjutkan doa Rosario yang diikuti umat dengan suasana hening dan khidmat, kemudian Misa Hari Raya dipimpin Mgr. John Liku-Ada’ bersama para imam konselebran.
Dalam Misa, umat juga menyaksikan paduan suara, tarian, pakaian adat, dan budaya nusantara sebagai bentuk inkulturasi dalam liturgi Gereja Katolik.
“Kesetiaan Maria yang senantiasa berada di sisi Yesus hingga wafat-Nya di kayu salib menjadi teladan umat beriman. Ia adalah perempuan yang dipilih Allah untuk menjadi Bunda Putra-Nya,” kata Mgr. John Liku-Ada’ dalam homilinya.
Bunda Maria dikenal sebagai teladan kerendahan hati, penghibur bagi yang berduka, dan pelindung yang memberi pengharapan.
Baca: Doa Masuk Tahun Ajaran Baru Umat Katolik, Awali Langkah dengan Iman dan Harapan
Ayat Wahyu 12:1 menjadi dasar iman ini: “Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.”
Perayaan ini tidak hanya menjadi ungkapan syukur atas karya keselamatan Allah, tetapi juga mengajak umat meneladani kesetiaan, iman, dan pengharapan Bunda Maria dalam ziarah iman sehari-hari.