LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Bupati Gowa, Husniah Talenrang, menyerukan pesan persatuan kepada masyarakat Gowa menyusul dinamika nasional beberapa hari terakhir. Ia menegaskan bahwa kedamaian merupakan modal terbesar bagi Kabupaten Gowa untuk terus tumbuh maju dan menjadi rumah yang aman bagi semua warganya.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Deklarasi Damai Kabupaten Gowa bersama seluruh elemen masyarakat di Lapangan Sultan Hasanuddin, Sungguminasa, Selasa (2/9/2025).
Bupati Talenrang menyebut kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga keamanan, kedamaian, dan persaudaraan di Kabupaten Gowa.
“Tanpa keamanan tidak ada pembangunan, tanpa kedamaian tidak ada kesejahteraan, dan tanpa persaudaraan tidak ada kekuatan,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa dinamika sosial saat ini menuntut kewaspadaan kolektif. Cepatnya arus informasi, maraknya provokasi dan berita palsu, serta potensi gesekan di masyarakat harus disikapi dengan kesabaran dan pengendalian diri. Pemerintah Kabupaten Gowa, lanjutnya, telah mengambil langkah nyata melalui dialog dengan pemuda dan mahasiswa, doa dan dzikir bersama, serta penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat terdampak.
“Kita tidak ingin Gowa menjadi halaman berikutnya dalam buku tragedi bangsa. Karena itu, kita memilih jalan dialog, spiritualitas, dan kepedulian sosial sebagai benteng agar kedamaian tetap terjaga,” ungkap Bupati Talenrang.
Ia juga menyinggung pelajaran pahit dari berbagai peristiwa kekerasan di sejumlah daerah yang menimbulkan kerugian materi maupun korban jiwa. Menurutnya, kebebasan menyampaikan pendapat adalah hak konstitusional, namun harus dijalankan secara damai, tertib, dan bertanggung jawab.
Dalam konteks lokal, ia menegaskan bahwa masyarakat Gowa memiliki warisan budaya luhur yang harus dijadikan pegangan. Nilai-nilai sipakatau, sipakalabbiri, dan sipakainga telah lama menjadi perekat kebersamaan. Demikian pula ajaran leluhur yang menekankan bahwa masyarakat Gowa tegak karena bersatu dan saling menopang.
“Jangan biarkan api kekerasan dan brutalitas singgah di tanah ini. Biarlah Gowa dikenang sebagai negeri persaudaraan, di mana perbedaan dipeluk, bukan dipertentangkan,” pesannya.
Bupati Talenrang menegaskan bahwa deklarasi ini merupakan ikhtiar nyata yang akan diwariskan kepada generasi mendatang. Ia berharap Gowa senantiasa menjadi rumah bersama yang damai, aman, dan sejahtera bagi seluruh warganya.
“Gowa adalah rumah kita bersama. Rumah ini akan kuat bila bahunya rapat, lisannya teduh, dan tangannya saling menolong. Mari bersatu untuk membangun Gowa lebih maju,” tutupnya.
Deklarasi Damai ini menghasilkan komitmen bersama untuk menolak segala bentuk kekerasan, menjaga fasilitas publik, mengutamakan dialog dalam penyelesaian perbedaan, serta merawat persatuan dengan semangat kebersamaan.
Sebanyak delapan perwakilan dari elemen masyarakat menyampaikan orasi mendukung Deklarasi Damai ini. Salah satunya, tokoh masyarakat Gowa Baharuddin Mangka, menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga harmoni.
“Damai bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi kewajiban kita semua. Bila rakyat Gowa berdiri bersama, tidak ada provokasi yang bisa memecah persaudaraan,” ujarnya.
Deklarasi turut dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gowa, Sekretaris Daerah, perwakilan partai politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, mahasiswa, hingga aparat pemerintah desa dan kelurahan. (PS)
Kedamaian