LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Pelindo Regional 4 Makassar bersama Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan (BADKO HMI Sulsel) menggelar aksi penanaman mangrove di pesisir Dusun Binanga Sangkara, Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Minggu (31/8/2025).
Kegiatan bertema “Menjaga Pesisir, Menjaga Kehidupan” ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dan generasi muda akan pentingnya melestarikan ekosistem pesisir yang kian terancam abrasi, perubahan iklim, serta aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan.
Aksi tanam mangrove tersebut melibatkan berbagai pihak, di antaranya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sulsel, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maros, Kepolisian Resor Maros, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), serta sejumlah lembaga lingkungan lainnya.
Ketua Bidang Lingkungan Hidup BADKO HMI Sulsel, Ahmad Muzawir, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam menjaga kelestarian alam, khususnya kawasan pesisir yang rentan terhadap kerusakan ekologis.
“Kegiatan ini adalah wujud komitmen kami menutup bulan kemerdekaan dengan aksi positif, sekaligus mendorong kepedulian terhadap ekosistem pesisir yang semakin terancam. Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya hadir dalam wacana, tetapi juga dalam aksi nyata,” ujar Muzawir.
Senada dengan itu, Ketua Umum BADKO HMI Sulsel, Asrullah Dimas, menekankan pentingnya peran mangrove dalam menjaga keseimbangan iklim serta melindungi pesisir dari dampak bencana alam, seperti banjir rob dan gelombang tinggi.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi ruang sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan lingkungan di era perubahan iklim.
Sementara itu, General Manager Pelindo Regional 4 Makassar, Iwan Sjarifuddin, menegaskan komitmen perusahaan menghadirkan pelabuhan hijau dan berkelanjutan di wilayah timur Indonesia.
“Penanaman mangrove ini adalah simbol nyata komitmen Pelindo dalam menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir,” ungkap Iwan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dari gerakan bersama yang lebih luas untuk menjaga serta memulihkan kawasan pesisir di Sulawesi Selatan, sekaligus membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup.