LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Bukit Baruga bersama Pemerintah Kota Makassar resmi meluncurkan program Baruga Urban Farming, sebuah inisiatif ramah lingkungan dengan konsep pertanian modern, Senin (15/9/2025) di Masjid Biz Baz, Cluster Mahameru, kawasan Bukit Baruga.
Program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan, penghijauan kota, sekaligus pemberdayaan masyarakat.
Baruga Urban Farming dirancang sebagai ruang kolaborasi antara Bukit Baruga, Pemkot Makassar, dan warga. Dengan memanfaatkan lahan terbatas di salah satu cluster, kawasan ini diubah menjadi ruang pertanian mandiri yang hijau, sehat, dan terintegrasi.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menjelaskan bahwa urban farming merupakan hasil dari proses pengelolaan sampah mandiri.
“Urban farming harus dimulai dengan memilah sampah organik dan non-organik, kemudian sampah organik diolah dengan beberapa metode seperti komposter, biopori, eco-enzym, hingga budidaya maggot,” ujarnya.
Ia menambahkan, urban farming menjadi awal dari upaya pemenuhan kebutuhan pangan.
“Jika urban farming berhasil, maka tahap berikutnya adalah pengembangan greenhouse seperti di negara-negara maju. Harapannya, dengan adanya program ini, kita mampu memproduksi bahan pangan berkualitas dan memperkuat pemenuhan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Chief Operating Officer KALLA Land, M. Natsir Mardan, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Bukit Baruga menghadirkan hunian yang nyaman sekaligus peduli lingkungan.
“Di Bukit Baruga, kami melestarikan keberlangsungan hidup karena percaya kehidupan damai tercipta dari ekosistem seimbang. Baruga Urban Farming sejalan dengan tagline Bukit Baruga, Harmoni Kehidupan. Selain itu, program ini juga mendukung prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) yang digaungkan KALLA Group,” jelasnya.
Program urban farming di Makassar pertama kali diinisiasi oleh musisi Fadly "Padi Reborn" dengan nama Tanami Tanata. Gerakan tersebut bertujuan menciptakan pusat edukasi dan pengembangan sistem pangan kota berkelanjutan.
Melibatkan Pemkot Makassar dan komunitas Makassar Berkebun, Tanami Tanata mengintegrasikan pertanian, peternakan, perikanan, dan pengelolaan sampah menjadi satu ekosistem pangan kota yang inklusif.
Dengan hadirnya Baruga Urban Farming, Makassar diharapkan mampu menjadi contoh kota dengan sistem pangan berkelanjutan, berbasis kolaborasi dan inovasi ramah lingkungan.