LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Narkoba menjadi ancaman nyata di Kabupaten Morowali, salah satu kawasan industri pertambangan terbesar di Indonesia.
Tingginya jumlah pekerja dan alat berat membuat wilayah ini rentan terhadap penyalahgunaan narkotika. Menyikapi hal itu, PT Vale Indonesia Tbk melalui Indonesia Growth Project (IGP) Morowali mengambil langkah tegas dengan mewajibkan tes urine rutin bagi seluruh karyawan dan tenaga kerja kontraktor.
Kebijakan ini diperkuat melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Morowali pada Senin (15/9/2025).
Head of Bahodopi Project PT Vale, Wafir, menekankan pentingnya upaya pencegahan.
“Setiap hari ada sekitar 450 unit alat berat beroperasi dan lebih dari 900 operator bekerja dalam dua sift. Kalau satu saja terpengaruh narkoba, dampaknya bisa fatal dan menimbulkan kerusakan besar,” jelasnya.
Menurut Wafir, PT Vale sudah dua tahun terakhir menjalankan berbagai program pencegahan narkoba secara internal.
“Kami ingin karyawan datang bekerja dengan selamat, beraktivitas dengan selamat, lalu pulang ke rumah dengan selamat. Itu prioritas utama,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BNN Morowali, AKBP Ricky Lesmana, menegaskan bahwa Morowali termasuk dalam 10 besar daerah dengan tingkat peredaran narkoba tertinggi di Indonesia.
Karena itu, ia mengapresiasi langkah PT Vale yang dinilai serius.
“Masalah narkotika bukan hanya tugas BNN, tapi tanggung jawab semua pihak, termasuk dunia usaha. Langkah PT Vale menandatangani MoU ini sangat tepat untuk memutus rantai peredaran narkoba di Morowali,” ujarnya.