Dilansir sulsel.kemenag.go.id, kick off tersebut menjadi penanda kesiapan Sulawesi Selatan dalam mendukung kelancaran arus mudik Natal dan Tahun Baru melalui optimalisasi fungsi rumah ibadah sebagai ruang singgah yang aman dan nyaman bagi masyarakat lintas agama.
Mewakili Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. H. Muhammad Gaffar, menyampaikan bahwa pelaksanaan kick off di Sulsel dilakukan lebih awal dari agenda nasional sebagai bentuk kesiapan daerah menjalankan program prioritas Menteri Agama.
“Di Sulawesi Selatan terdapat 37 masjid yang berada di jalur pemudik dan telah dipersiapkan untuk memberikan layanan kepada masyarakat selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, layanan yang disiapkan mencakup tempat istirahat, toilet dan tempat wudu yang layak, air minum, hingga ruang singgah yang nyaman bagi pemudik lintas agama. Menurutnya, program ini merupakan bagian dari Asta Protas Kementerian Agama RI, khususnya dalam pemberdayaan rumah ibadah.
“Ini bukan hanya pemberdayaan masjid, tetapi seluruh rumah ibadah di Indonesia. Ke depan, rumah ibadah akan diperkuat perannya, baik dalam aspek ekonomi, lingkungan, ramah anak, ramah difabel, hingga aktivitas keagamaan lainnya,” jelasnya.
Ia juga mencontohkan praktik baik di sejumlah daerah, seperti di Pulau Jawa, di mana masjid menyediakan layanan tambahan bagi pemudik. “Ada masjid yang menyiapkan layanan pijat bagi pemudik. Ini bukan sekadar layanan sosial, tetapi juga bentuk pemberdayaan ekonomi. Ke depan, koperasi masjid akan terus digalakkan secara nasional,” tambahnya.
Masjid H.M. Asyik yang menjadi lokasi kick off dinilai sangat representatif meski berada di kawasan perkotaan. Fasilitasnya dinilai dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh pemudik dari luar daerah, tetapi juga masyarakat sekitar.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Makassar dalam sambutannya menegaskan bahwa tradisi mudik merupakan fenomena sosial yang melampaui batas agama.
“Mudik itu tidak mengenal agama. Saat Idulfitri, hampir semua saudara-saudara kita yang nonmuslim juga ikut mudik. Begitu pula pada momentum Natal dan Tahun Baru ini, saudara-saudara kita umat Kristen dan Katolik sibuk beribadah, sementara kita bersama-sama memanfaatkan libur Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa libur Natal dimulai pada 25 Desember 2025 dengan durasi libur yang cukup panjang hingga akhir pekan, didukung kebijakan kerja 50 persen Work From Office dan 50 persen Work From Anywhere.
“Oleh karena itu, Bapak Menteri Agama berharap rumah ibadah menjadi tempat yang menyenangkan bagi para pemudik. Saya juga berpesan, saat perayaan Natal, mari kita tetap menjaga silaturahmi dengan tetangga, sebagaimana pada Idulfitri dan Iduladha kita saling mengunjungi,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta serta berharap kegiatan kick off ini mampu menghadirkan nuansa baru dalam pengamalan nilai-nilai keagamaan dan peradaban di tengah masyarakat. Ia turut menyampaikan ucapan selamat merayakan Natal dan Tahun Baru kepada umat Kristen dan Katolik.
Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Kanwil Kemenag Sulsel, Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota, Kepala KUA se-Kota Makassar, para penghulu, serta ratusan penyuluh agama lintas agama Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu. Hadir pula organisasi profesi keagamaan seperti IPARI Provinsi Sulsel dan APRI.
Dalam rangkaian kegiatan, dilakukan pula penyerahan Buku Ekoteologi Islam dari Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Sulsel kepada Kepala Kantor Kemenag Kota Makassar sebagai bagian dari penguatan literasi keagamaan berbasis kepedulian lingkungan.
Menutup kegiatan, Dr. H. Muhammad Gaffar menegaskan bahwa seluruh program prioritas Kementerian Agama akan terus dievaluasi, termasuk oleh Inspektorat Jenderal Kemenag, dan ditingkatkan pada 2026, terutama dalam penguatan kerukunan umat beragama dan nilai cinta kemanusiaan.
“Jika kerukunan dan cinta kemanusiaan berjalan dengan baik, maka program-program prioritas lainnya akan mengikuti secara beriringan,” tegasnya.
Kick Off Masjid Ramah Pemudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 ini menjadi wujud nyata komitmen Kementerian Agama bersama seluruh pemangku kepentingan dalam menghadirkan rumah ibadah yang inklusif, aman, nyaman, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

