LUMINASIA, MAKASSAR -- Sutradara Film "Solata", Ichwan Persada melakukan casting terhadap Rendy Kjaernett di sebuah restoran di Jakarta Selatan, pada 21 Mei 2024 lalu. Hal itu tampak dalam sebuah video berdurasi lima menit yang beredar di media sosial.
Rendy terlihat tampak emosional saat membaca skenario, dan membiarkan dirinya menangis tersedu-sedu. Berkat penghayatan Rendy itulah, yang membuat Ichwan kepincut. Setelah berdiskusi panjang dengan Produser Eksekutif, Eric WS Wong, memutuskan bahwa Rendy adalah pilihan terbaik untuk menjadi peran utama di film "Solata".
Ichwan sendiri sudah mendeteksi kapasitas akting Rendy sejak tampil sebagai pemeran utama di film "Doea Tanda Cinta" bersama Fedi Nuril yang dirilis pada tahun 2015.
Setelahnya, Ichwan mengaku tak mengikuti sepak terjang Rendy termasuk soal skandalnya yang menggegerkan negeri ini tahun lalu. "Saya termasuk orang yang tak peduli dengan skandal atau gosip, sepanjang tidak terkait dengan kriminal karena ini masuk ke wilayah personal. Jadinya ketika meng-kasting Randy, saya tidak punya ekspektasi, tidak dalam posisi menghakimi terkait skandalnya. Saya hanya melihatnya sebagai aktor yang bagus. Juga sebagai manusia biasa yang jujur mengakui segala kelemahan dan kesalahannya di masa lalu," ujar Ichwan panjang lebar.
Ia mengakui proses pencarian tokoh utama itu sudah dimulai sejak tahun lalu. Pria berdarah Makassar ini sudah bertemu dengan sejumlah aktor terkenal yang terkesan dengan skenario yang ditulisnya bersama penulis asal Malang, Arai Amelya, itu.
Begitupun ternyata peran tersebut berjodoh dengan Rendy yang sedang dalam tahap membangun ulang dirinya setelah skandal besar tersebut.
"Banyak perspektif dari saya sejak awal berkarier, dari muda hingga dewasa dan jadi suami itu yang salah. Saya bersyukur dengan peristiwa tahun lalu yang membuat saya saat ini berada dalam versi terbaik. Setidaknya menurut penilaian istri dan orang tua saya," jelas Rendy.
Menariknya, ketika mendapat panggilan kasting, Rendy sempat merasa bahwa mungkin yang dimaksud Rendy yang lain, bukan dirinya. Ia mencoba meyakinkan manajernya sebelum memenuhi panggilan tersebut.
"Saya sempat pesimis, namun ternyata Tuhan punya rencananya sendiri. Karena 'Solata' ini film tentang keluarga untuk mengingatkan saling ikhlas, juga punya hati yang tulus dan memberi," tambahnya.
Rendy merasakan kedekatan antara dirinya dengan Angkasa, tokoh yang diperankannya di "Solata". "Saya tahu rasanya menjadi orang yang terbuang, menjadi orang yang tersingkirkan, yang hidupnya sudah menyentuh titik minus. Dan ada satu titik dalam hidup saya dan Angkasa di mana kami berdua tidak punya apa-apa lagi dalam hidup," ucap Rendy dengan nada bergetar.
Solata (Teman Adalah Keluarga Yang Kita Pilih) merupakan sebuah film keluarga yang mengedepankan isu pendidikan dan anak. Berkisah tentang Angkasa, relawan dari Jakarta yang menjadi guru di kelas jauh di pedalaman Toraja. Di sana, ia bertemu dengan enam murid dengan nama-nama unik yang mirip dengan nama-nama Presiden RI. Ide ceritanya sendiri sebenarnya sudah berwujud sebagai sinopsis lebih dari 10 tahun silam namun lantas dimatangkan kembali oleh Sutradara Ichwan Persada, pada akhir Desember 2022 dan ditulis menjadi skenario sejak Mei 2023.
"Solata" menjadi film panjang perdana Ichwan sebagai sutradara. Sejak tahun 2019, Ichwan sudah menjajal menyutradarai lima serial/miniseri dan lima film pendek dan telah mengarahkan sejumlah bintang populer seperti Deva Mahenra, Prilly Latuconsina hingga Kemal Palevi. "Solata" juga menjadi film perdana dari rumah produksi asal Surabaya, Walma Pictures. (*)