TOWUTI, 5 September 2025 — Tiga belas hari pascakejadian kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus memperlihatkan komitmen dalam pemulihan masyarakat dan lingkungan.
Upaya perusahaan tidak hanya terfokus pada pembersihan fisik sisa tumpahan, tetapi juga penanganan aduan warga sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab sosial.
Baca: Lebih Dekat ke Warga Terdampak Kebocoran Minyak, Vale Hadirkan Posko Tambahan di Towuti
Sejak hari pertama, PT Vale menurunkan tim tanggap darurat bersama kontraktor dan ratusan warga untuk menyisir aliran sungai terdampak, mulai dari Desa Lioka, Langkea Raya, Baruga, Wawondula, Matompi, hingga Timampu. Aktivitas pembersihan berlangsung setiap hari pukul 07.00–15.00 WITA, kemudian dilanjutkan dengan kerja tim PT Vale selama 24 jam untuk memastikan tidak ada lapisan minyak yang tertinggal.
Aroyos, warga Dusun Molindowe, Desa Lioka, yang pertama kali menemukan kebocoran, mengakui langkah cepat perusahaan.
“Sawah saya terdampak, ternak juga. Tapi respons PT Vale sangat cepat. Dari hari pertama langsung sigap, melibatkan kontraktor dan masyarakat, mati-matian untuk menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya.
Hingga hari ke-13, total 162 aduan resmi telah diterima melalui Posko Pengaduan dan Informasi di Kantor Camat Towuti, Posko Tambahan di Desa Timampu, serta Hotline 24 jam. Aduan yang masuk mencakup dampak terhadap lahan pertanian, akses air bersih, hingga keluhan kesehatan.
Baca: Unhas dan PT Vale Indonesia Tandatangani PKS untuk Perkuat Kerja Sama Strategis
Salah satu laporan mengenai aroma menyengat di Dusun Molindowe langsung ditindaklanjuti dengan penurunan tim medis dan tim industrial hygiene. Mereka melakukan pemeriksaan kesehatan warga sekaligus pengukuran kualitas udara.
Masikua, warga setempat, menyatakan kini kondisinya berangsur membaik.
“Sekarang sudah pulih. Kalau di dalam rumah, bau sudah tidak tercium lagi, beda dengan minggu lalu. Saya senang, merasa ada perhatian, tidak dibiarkan begitu saja,” katanya.
PT Vale menegaskan pemulihan Towuti tidak berhenti pada penanganan darurat. Perusahaan telah menyusun kerangka pemulihan jangka pendek, menengah, dan panjang, dengan mengacu pada rekomendasi tim ahli independen serta arahan solutif dari Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.
“Komitmen kami tetap sama, yaitu memastikan keselamatan warga dan pemulihan lingkungan melalui koordinasi intensif, kolaborasi, dan keterbukaan. Setiap aduan masyarakat adalah prioritas, dan kami akan terus hadir sampai Towuti benar-benar pulih,” ujar Endra Kusuma, Head of External Relations PT Vale Indonesia Tbk.
Pendekatan yang dilakukan PT Vale tidak hanya sebatas tanggung jawab korporasi, melainkan juga mengedepankan kebersamaan. Dengan melibatkan masyarakat dalam pembersihan hingga penanganan aduan, proses pemulihan diharapkan menjadi gerakan kolektif untuk mengembalikan kehidupan Towuti.