LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menyampaikan apresiasi atas kepedulian Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulselbar yang menyalurkan santunan bagi keluarga korban peristiwa kerusuhan di Gedung DPRD Makassar.
Acara penyerahan bantuan berlangsung di Ruang Sipakale’bi, Balai Kota Makassar.
Hadir dalam kesempatan itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar Andi Zulkifly yang mewakili pemerintah kota, bersama jajaran FKIJK Sulselbar yang dipimpin Kepala OJK Sulselbar Moch Muchlasin, Tenaga Ahli Pemkot Hudli Huduri, serta perwakilan keluarga korban.
Dalam sambutannya, Sekda Zulkifly menyampaikan penghargaan kepada industri jasa keangan atas aksi nyata tersebut. “Kami sangat menghargai perhatian yang diberikan kepada keluarga korban. Musibah ini bukan hanya duka bagi mereka yang ditinggalkan, tetapi juga menjadi kehilangan besar bagi seluruh masyarakat dan pemerintah Kota Makassar,” ujarnya.
Zulkifly mengakui, tragedi itu berdampak pada situasi keamanan dan stabilitas kota. Ia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya bisa terwujud bila kondisi sosial tetap kondusif.
“Tahun lalu pertumbuhan ekonomi Makassar tercatat stabil di angka 5,2–5,3 persen, bahkan triwulan kedua tahun ini mencapai 5,6 persen. Semua itu akan berarti bila keamanan tetap terjaga,” jelasnya.
Pemerintah pusat, lanjutnya, juga memberi perhatian serius. Presiden RI menginstruksikan sejumlah menteri, termasuk Menteri PANRB, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri PUPR untuk meninjau langsung kondisi pasca-kerusuhan. “Bantuan pemulihan fasilitas DPRD yang rusak telah disiapkan, dan pemerintah berkomitmen memperkuat langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Zulkifly.
Sementara itu, Ketua FKIJK Sulselbar, Muhammad Muchlasin, menyampaikan bahwa kehadiran lembaga jasa keuangan bukan hanya sebatas layanan bisnis. “Kami ingin masyarakat merasakan keberadaan industri keuangan, bukan hanya saat bertransaksi, tapi juga di saat mereka mengalami kesulitan,” ungkapnya.
Menurut Muchlasin, santunan ini merupakan bentuk solidaritas dan kepedulian sosial. “Rumah atau gedung yang rusak bisa dibangun kembali, tetapi kehilangan nyawa adalah pelajaran berharga agar semua pihak lebih waspada,” tambahnya.
Ia berharap kepedulian tersebut bisa menjadi penguat solidaritas masyarakat Makassar untuk bangkit dari musibah, menjaga persaudaraan, dan menatap masa depan dengan optimisme.
Sebelumnya, kerusuhan yang terjadi pada Jumat (29/8/2025) mengakibatkan Gedung DPRD Makassar terbakar dan merenggut empat nyawa pegawai Pemkot yang bertugas di lokasi.