LUMINASIA, NASIONAL — Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Rakyat memasang target perekrutan satu juta anggota hingga tahun 2026. Organisasi yang lahir dari gagasan Anies Baswedan ini menilai jumlah keanggotaan sebagai tolok ukur utama untuk melihat tingkat penerimaan dan legitimasi gerakan di tengah masyarakat.
Dilansir KBAnews, Ketua Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid, menyebutkan bahwa antusiasme publik terhadap organisasi tersebut terus meningkat. Hingga saat ini, jumlah pendaftar telah mencapai 10.200 orang, dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 2.000 pemohon Kartu Tanda Anggota (KTA) di setiap periode pelaporan.
“Ini menunjukkan validitas bahwa gerakan ini didukung oleh banyak orang,” ujar Sahrin, Senin (22/12/2025).
Selain fokus pada penambahan anggota, Gerakan Rakyat juga menyiapkan target kaderisasi. Sahrin menjelaskan bahwa organisasi menargetkan pembentukan 100 ribu kader pada tahun depan sebagai bagian dari penguatan struktur dan agenda gerakan. “Selain anggota, kami menargetkan 100 ribu kader pada tahun depan. Jadi, ya, itu adalah target yang harus kami capai,” katanya.
Sahrin menegaskan, meskipun Gerakan Rakyat terinspirasi oleh gagasan Anies Baswedan, saat ini organisasi tersebut tidak diposisikan sebagai kendaraan politik untuk Pemilu 2029. Gerakan Rakyat disebut sebagai wadah terstruktur bagi para pendukung Anies yang membawa misi perubahan, meski peluang untuk bertransformasi menjadi partai politik tetap terbuka.
Menurut Sahrin, wacana perubahan bentuk organisasi itu telah muncul sejak Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar pada Juli 2025. Keputusan final terkait kemungkinan transformasi tersebut nantinya akan ditentukan melalui kesepakatan Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah dalam forum Rapat Kerja Nasional mendatang.
Dalam upaya mengonsolidasikan basis dukungan, Gerakan Rakyat menerapkan sistem loyalitas berjenjang yang terdiri atas empat tingkatan, yakni simpatisan, anggota, kader, dan pengurus. Simpatisan merupakan individu yang mendukung nilai perjuangan tanpa ikatan organisasi, sementara anggota terikat pada AD/ART dan keputusan organisasi. Kader berperan sebagai penggerak agenda, sedangkan pengurus bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi dari tingkat pusat hingga desa.
“Dia tidak sekadar anggota tapi menjadi penggerak dari agenda organisasi di mana pun dia berada. Nah itu dia akan menjadi kader,” tambah Sahrin.
Sebagai catatan, Gerakan Rakyat dideklarasikan secara resmi pada 27 Februari 2025 di Gedung Jakarta Inisiatif Office, Jakarta Selatan. Saat ini, kepengurusan organisasi telah terbentuk di seluruh provinsi di Indonesia, dengan kantor cabang di sebagian besar kabupaten dan kota.
Pada Rabu (17/12/2025), Gerakan Rakyat juga meluncurkan Kartu Tanda Anggota secara resmi dan mengonfirmasi bahwa Anies Baswedan telah terdaftar sebagai salah satu anggota organisasi tersebut.

