LUMINASIA.ID, INTERNASIONAL - Kabar duka datang dari dunia sepak bola putri. Pelatih tim B Valencia Putri, Fernando Martin Carreras, meninggal dunia dalam kecelakaan kapal wisata saat berlibur di Indonesia bersama keluarganya.
Dilansir Republika, Fernando Martin Carreras, yang berusia 44 tahun, tengah menghabiskan liburan Natal bersama istri dan keempat anaknya di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Rombongan tersebut menaiki kapal wisata KM Putri Sakinah sebelum insiden tragis terjadi di perairan sekitar Pulau Padar pada Jumat (26/12/2025) malam sekitar pukul 20.30 WITA.
Kapal diketahui berangkat dari Pulau Komodo sekitar pukul 20.00 WITA dengan tujuan Pulau Padar. Berdasarkan data POB (person on board), terdapat 11 orang di atas kapal, terdiri dari enam warga negara asing (WNA) asal Spanyol, empat kru kapal, dan satu pemandu wisata.
Sekitar 30 menit setelah berlayar, kapal dilaporkan mengalami kerusakan mesin sehingga kehilangan kendali. Dalam kondisi cuaca buruk dengan gelombang setinggi kurang lebih 1,5 meter, kapal akhirnya terbalik.
Kepala Kantor SAR Maumere, Fathur Rahman, mengatakan pihaknya langsung mengerahkan RIB Pos SAR Manggarai Barat ke lokasi setelah menerima laporan kecelakaan tersebut. Proses evakuasi dilakukan oleh tim SAR gabungan dibantu kapal lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Sebanyak tujuh orang berhasil diselamatkan. Tiga penumpang dievakuasi oleh Kapal Nepton, sementara empat lainnya dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Mereka terdiri dari dua WNA asal Spanyol, empat kru kapal, dan satu pemandu wisata, dan seluruh korban selamat telah dibawa ke Labuan Bajo.
Namun, empat orang lainnya dinyatakan meninggal dunia, yakni Fernando Martin Carreras serta tiga putranya, Martin Garcia Mateo, Martines Ortuno Maria Lia, dan Martines Ortuno Enriquejavier, yang masing-masing berusia 12, 10, dan 9 tahun.
Dua WNA yang selamat dari insiden tersebut adalah istri Fernando Martin, Ortuno Andrea, serta putri mereka, Mar Martinez Ortuno. Ayah mertua Fernando Martin, Enrique Ortuno, mengungkapkan kronologi yang disampaikan oleh putrinya terkait peristiwa tersebut.
"Anak perempuan dan cucu perempuan saya terlempar dari perahu karena mereka berada di bagian yang lebih tinggi," ujar Enrique.
"Mereka jatuh ke laut dan telah diselamatkan, tetapi tiga cucu saya dan menantu laki-laki saya mungkin terjebak di dalam perahu, yang hancur dan tenggelam dengan cepat."
Pihak Valencia CF pun menyampaikan duka mendalam atas peristiwa tersebut.
"Valencia CF sangat berduka atas meninggalnya Fernando Martín, pelatih Valencia CF Women B, dan tiga anaknya dalam kecelakaan kapal tragis di Indonesia, sebagaimana dikonfirmasi oleh pihak berwenang setempat," tulis pernyataan resmi klub.
"Di masa sulit ini bagi semua orang, Klub ingin menyampaikan dukungan dan belasungkawa kepada keluarga, teman, dan kolega Valencia CF, Valencia CF Women, dan Academia VCF."
Sebagai tindak lanjut atas kejadian tersebut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo memutuskan untuk menutup sementara pelayaran kapal wisata menuju Pulau Padar dan Pulau Komodo. Langkah ini diambil menyusul kondisi cuaca ekstrem yang dinilai berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran.

