LUMINASIA.ID, NASIONAL - Pimpinan DPR RI menggelar rapat koordinasi bersama Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Pascabencana Sumatra, Selasa (30/12/2025). Rapat ini melibatkan kementerian, lembaga, serta kepala daerah dari wilayah terdampak bencana.
Dilansir Liputan 6, rapat dipimpin Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Agenda utama pertemuan adalah menyamakan persepsi lintas instansi agar program pemulihan pascabencana berjalan efektif, efisien, dan tidak tumpang tindih, terutama dari sisi penganggaran.
“Bersinergi untuk menyamakan persepsi serta memfokuskan terhadap apa-apa sehingga efisien dan dari sisi anggaran dan lain-lain bisa fokus dan kemudian tidak ada tumpang tindih,” kata Dasco saat memimpin rapat, seperti dikutip dari YouTube TV Parlemen.
Sejumlah pejabat negara dan daerah turut hadir dalam rapat tersebut, antara lain Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, serta Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.
Hadir pula Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, serta Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad.
Dasco menambahkan, hasil rapat koordinasi tersebut akan segera dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, langkah koordinasi sejak akhir tahun ini penting agar pemulihan pascabencana dapat direncanakan dan dijalankan optimal pada anggaran 2026.
“Sudah juga kami sampaikan kepada Bapak Presiden yang besok Insyaallah akan ke Aceh, bahwa kita akan mulai pada hari ini melakukan rapat koordinasi supaya pada tahun depan di anggaran 2026 pemulihan pasca bencana bisa berjalan sebagaimana mestinya,” jelas Dasco.
Respons Kilat TNI di Sumatra, KSAD Sebut Tercepat Sepanjang Pengalaman
Sebelumnya, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan penanganan bencana banjir di Sumatra merupakan yang tercepat dibandingkan penanganan bencana lain yang pernah ia alami selama puluhan tahun bertugas di TNI.
“Saya perjalanan penugasan tentara sudah berpuluh-puluh kali melakukan bantuan bencana. Ini yang saya berani menyatakan ini yang tercepat. Ini yang tercepat,” kata Maruli dalam konferensi pers perkembangan penanganan bencana Sumatra di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12/2025).
Ia memaparkan, dalam waktu sekitar satu bulan pascabencana, pemerintah berhasil membangun 12 jembatan bailey di wilayah terdampak. Selain itu, pembangunan hunian sementara juga tengah dilakukan sembari menunggu penyelesaian hunian tetap bagi masyarakat.
“Dalam kondisi begini kita bisa bangun 12 jembatan bailey. Minggu-minggu ini 2 jembatan bailey akan selesai. Berapa ratus tadi dibilang air bersih. Berapa hunian sementara yang akan segera dilakukan,” ujarnya.
Instruksi Langsung Presiden Dorong Percepatan Pemulihan Bencana
Menurut Maruli, percepatan penanganan dan pemulihan pascabencana di Sumatra tidak lepas dari kepemimpinan langsung Presiden Prabowo Subianto yang memberikan instruksi secara intensif kepada seluruh jajaran terkait.
“Silakan perbandingkan dengan seluruh bencana yang sudah ada, yang pernah dilakukan. Ini Presiden memimpin langsung kepada kami perintah-perintahnya, sehingga ini sangat-sangat cepat,” tuturnya.
Ia membandingkan dengan sejumlah bencana besar sebelumnya, seperti Merapi, Lembata, dan Adonara, yang menurutnya tidak ditangani secepat bencana di Sumatra kali ini.
“Saya mengalami bagaimana (bencana) Merapi, Lembata, Adonara. Di mana banyak-banyak tempat. Tidak ada yang secepat ini. Saya yakin itu,” sambung Maruli.
Maruli juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam proses pemulihan, khususnya pembangunan hunian tetap. Ia menambahkan, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan akan mendatangkan 100 jembatan bailey dari luar negeri untuk mendukung penanganan bencana di Sumatra dan daerah lain yang membutuhkan.
“Dan juga dari presiden langsung melalui Kemenhan akan dicari 100 bailey dari luar, untuk mendukung di bencana ini. Dan juga mungkin ini akan kita gunakan di daerah-daerah di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

