LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Fenomena kuliner viral memang menggoda siapa saja untuk mencoba.
Termasuk Wiwiek Dwi Endah, warga Makassar yang berprofesi sebagai humas salah satu perusahaan di Makassar ini,
Sebagai penikmat kuliner, wanita berdarah campuran Poso, Sunda, dan Banjarmasin, ini pun kerap tergiur, mencoba aneka makanan hits yang viral di media sosial, utamanya di TikTok.
Namun ternyata, pengalaman mencicipi makanan yang lagi hits dan dipromosikan oleh para selebgram dan Tiktokers, justru meninggalkan kisah lucu sekaligus pelajaran berharga: jangan asal percaya review media sosial.
Dalam sebuah obrolan santai, Wiwiek mengaku awalnya ia adalah tipe yang cukup setia dengan tempat makan langganannya
Namun, rasa penasaran membuatnya berani mencoba berbagai makanan viral yang banyak berseliweran di TikTok.
“Sebenarnya saya orang yang setia, fanatik sama satu tempat. Tapi kadang penasaran juga, akhirnya coba yang baru, siapa tahu cocok,” ujar peraih gelar Magister Ilmu Komunikasi Universitas Fajar ini.
Sayangnya, harapan sering kali tak seindah kenyataan. Wiwiek menyebut beberapa kali mencoba kuliner yang sedang ramai di medsos, hasilnya malah “zonk”, atau tidak sesuai harapan.
“Saya pernah coba sop kikil yang viral di TikTok. Pas datang, tempatnya jorok, makanannya juga nggak sesuai ekspektasi. Jadi itu pertama dan terakhir,” kenangnya sambil tertawa.
Baca: Ribuan Orang Salat Idul Adha di Pelabuhan Makassar, Digelar Pelindo Regional 4
Pengalaman lainnya datang dari menu bakso kuah soto yang sempat viral. Dari luar, tampilannya menggoda. Namun setelah dicoba, rasanya tidak cocok di lidahnya.
“Padahal di TikTok review-nya bagus semua. Dibilang enak, rame, recommended. Tapi begitu dicoba, duh… zonk lagi,” cerita alumnis Sosiologi Universitas Sam Ratulangi Manado ini.
Satu lagi cerita coba kuliner viral dari Wiwiek, adalah ketika mencoba salah satu minuman di Makassar.
Efek samping dari minuman yang katanya bisa detoks, alih-alih merasa segar, lambungnya justru bermasalah.
“Cuma karena lihat influencer endorse bilang enak dan sehat, saya coba. Sebetulnya saya juga yang salah, sudah tau punya mag berani coba. Eh, malah sakit lambung. Kapok deh,” tutunya.
Kini, Wiwiek mengaku lebih selektif dalam memilih tempat makan. Bagi dia, rekomendasi dari mulut ke mulut jauh lebih terpercaya ketimbang review media sosial.
“Lebih percaya kalau teman atau keluarga yang bilang enak. Setidaknya mereka sudah coba sendiri. Kalau cuma lihat dari medsos, belum tentu sesuai kenyataan,” ucapnya.
Kisah Wiwiek menjadi pengingat bahwa tidak semua kuliner viral layak dicoba.
Selain soal rasa, kebersihan dan dampaknya bagi kesehatan juga harus dipertimbangkan.
Jadi, sebelum tergiur konten makanan yang menggoda di TikTok, ada baiknya cek dulu fakta di baliknya. Jangan sampai bernasib sama: kecewa di rasa, sakit di lambung.