Langsung ke konten
DuaSisi
  • HIBURAN
  • RAGAM
  • EKONOMI
  • VIRAL
  • PERISTIWA
  • SULSEL
  • EDUKASI
  • LIFESTYLE
  • OPINI DAN SENI
  • VIDEO
  • MAKASSAR
  • INDEKS
Beranda Peristiwa

Penyebab Pengantin Baru Tewas Saat Bulan Madu Terungkap, Ada Gas Elpiji Besar untuk Pemanas Air

Sabtu, 11 Oktober 2025 20:29
Editor: Luminasia.id
  • Bagikan
Pengantin baru meninggal dunia

Keluarga Ungkap Hasil Diagnosis Medis Kasus Kematian Pengantin Baru di Solok


LUMINASIA.ID, MAKASSAR — Keluarga mengungkap hasil diagnosis medis terkait insiden tragis yang menimpa pasangan pengantin baru asal Sumatera Barat. 

Gilang Kurniawan, warga asal Kabupaten Solok yang selamat dari peristiwa di salah satu penginapan glamping di Alahan Panjang, didiagnosis mengalami keracunan karbon monoksida.

Baca: Bone Darurat Narkoba? Sepekan 3 Kasus Peredaran Sabu Terungkap, 5 Pelaku DItahan


Sementara itu, istrinya, Cindy Desta Nanda, meninggal dunia setelah ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi pada Kamis malam. Pasangan muda tersebut diketahui sedang berbulan madu di kawasan wisata berhawa sejuk itu.


Dilansir Sumbardaily Keduanya ditemukan oleh pihak penginapan dalam kondisi tidak sadarkan diri di kamar mandi. Cindy kemudian dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke puskesmas, sedangkan Gilang sempat dirawat intensif di Semen Padang Hospital.

Baca: Cari Makan di Mall Panakkukang? Mampir ke Warung Mie Jawa Solo di Depan Mushola, Rasa Enak Harga Mulai Rp15 Ribu


“Diagnosanya keracunan karbon monoksida. Ini hasil tim medis dari RSUD Arosuka. Hasil di SPH juga sama,” ujar kakak Gilang yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan, saat dihubungi Jumat malam.


Keluarga menduga kuat sumber gas beracun tersebut berasal dari perangkat pemanas air atau water heater yang terpasang di dalam kamar mandi. Berdasarkan informasi dan foto yang diterima keluarga, tabung gas elpiji berukuran besar berada di bawah dekat kloset, sedangkan ruang mandi nyaris tanpa ventilasi udara.


“Memang di kamar mandi seperti itu, tidak ada ventilasi. Water heater dan tabung gas dipasang di dalam,” ungkap kakak Gilang.


Pihak keluarga Cindy juga menjelaskan alasan pembatalan autopsi terhadap jenazah. Menurut penjelasan keluarga, hasil visum luar yang diterima tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan. Semula keluarga menyetujui autopsi, namun kemudian membatalkannya setelah mendapat penjelasan dari pihak kepolisian.


“Dari puskesmas, (Cindy) mau dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk autopsi. Tapi sempat dibawa dulu ke polres. Lalu saya ditelepon oleh papa (orang tua Cindy), tidak jadi autopsi,” jelas kakak Gilang.


Ia menambahkan, keputusan itu diambil karena keluarga merasa tidak tega setelah mengetahui prosedur autopsi yang melibatkan pembedahan jenazah.


“Mungkin karena pilu, papa langsung bilang iya saja. Setelah tahu prosedur autopsi seperti apa, akhirnya diputuskan Cindy dibawa pulang ke rumah,” tuturnya.


Meski keluarga menduga penyebab kematian Cindy akibat keracunan gas, pihak kepolisian belum menyimpulkan hal tersebut secara resmi. Kapolsek Lembah Gumanti, AKP Barata Rahmat Sukarsih, menegaskan bahwa penyebab pasti kematian hanya dapat dipastikan melalui proses autopsi.


“Kami masih mengumpulkan data-data. Proses selanjutnya menunggu laporan polisi,” kata Barata.


Ia menambahkan, penyelidikan masih berlanjut untuk memastikan apakah insiden tersebut murni kecelakaan atau terdapat unsur kelalaian dalam pemasangan perangkat pemanas air.


Kematian tragis Cindy Desta Nanda menarik perhatian publik, terutama karena lokasi kejadian merupakan kawasan wisata yang banyak dikunjungi pasangan muda. Kasus ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai standar keselamatan di penginapan glamping yang menggunakan gas elpiji untuk pemanas air.


Insiden ini diharapkan menjadi pelajaran bagi pengelola penginapan agar lebih memperhatikan sistem keamanan, khususnya ventilasi di ruang tertutup yang menggunakan bahan bakar gas.


Tags: Pengantin baru meninggal dunia Cindy Desta Nada Gilang Kurniawan Keracunan

Baca Juga

Cegah Keracunan MBG, Sekolah Wajib Periksa Makanan Sebelum Dibagi ke Siswa
Cegah Keracunan MBG, Sekolah Wajib Periksa Makanan Sebelum Dibagi ke Siswa
BPOM Kawal Program Makan Bergizi Gratis, Taruna Ikrar Sidak ke Bali Pastikan Keamanan Pangan
BPOM Kawal Program Makan Bergizi Gratis, Taruna Ikrar Sidak ke Bali Pastikan Keamanan Pangan
Viral Vitamin B6 Blackmores Beracun, Ini Tanggapan BPOM
Viral Vitamin B6 Blackmores Beracun, Ini Tanggapan BPOM

Populer

  • 1
    Penyebab Pengantin Baru Tewas Saat Bulan Madu Terungkap, Ada Gas Elpiji Besar untuk Pemanas Air
  • 2
    Pengerjaan Jalur Alternatif Riverside Bukit Baruga-Laimena Resmi Dimulai, Target Uraikan Macet
  • 3
    Ayo Nobar Indonesia Vs Irak di Swiss-Belinn Panakkukang, Hanya Rp68 Ribu Gratis Snack dan Minum Sepuasnya
  • 4
    Presiden Prabowo Lantik Dewan Komisioner LPS Periode 2025 hingga 2030, Ini Daftar Namanya
  • 5
    Diantar Pakai Jolloro, 3.061 Siswa Dari 27 Sekolah di Pangkep Nikmati MBG

Ekonomi

  • TPAKD 2025 Fokus Perluas Inklusi Keuangan Daerah
    TPAKD 2025 Fokus Perluas Inklusi Keuangan Daerah
  • Kini Pakai XL SATU Kecepatan Bisa Capai 1Gbps, Harga Mulai Rp200 Ribuan
    Kini Pakai XL SATU Kecepatan Bisa Capai 1Gbps, Harga Mulai Rp200 Ribuan
  • Survei Stakeholder Jadi Bahan Evaluasi Strategi OJK Daerah
    Survei Stakeholder Jadi Bahan Evaluasi Strategi OJK Daerah

Peristiwa

  • Penyebab Pengantin Baru Tewas Saat Bulan Madu Terungkap, Ada Gas Elpiji Besar untuk Pemanas Air
    Penyebab Pengantin Baru Tewas Saat Bulan Madu Terungkap, Ada Gas Elpiji Besar untuk Pemanas Air
  • Tak Ada Toleransi untuk Kekerasan Seksual di Sekolah
    Tak Ada Toleransi untuk Kekerasan Seksual di Sekolah
  • Gerakan Sumbang Buku Diku, Dari Semangat Kemerdekaan, Melawan Lupa, Menumbuhkan Tradisi Membaca
    Gerakan Sumbang Buku Diku, Dari Semangat Kemerdekaan, Melawan Lupa, Menumbuhkan Tradisi Membaca
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Struktur
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Indeks
© 2024 - 2025 LUMINASIA.ID