LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) bekerja sama dengan Yayasan Guru Belajar (YGB) menyelenggarakan Temu Pendidik Nusantara (TPN) XI. Acara ini diadakan di Sekolah Islam Athirah pada 14 Juli 2024.
TPN XI menampilkan pembicara yang telah menyelesaikan misi guru di tpn.gurubelajar.org. Acara ini mengusung sesi berbagi inovasi dan solusi praktis untuk dunia pendidikan.
Kelas Pendidik pertama dipandu oleh Arief Permana. Guru Taufiqurrahman dari SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru membawakan "Penerapan Perilaku Disiplin Positif kepada Siswa." Materi ini membahas pentingnya kesepakatan kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Guru Muhammad Agus, SPd dari SD Negeri Pongtiku 1, dengan materi "Dari Resah Menjadi Rindu," mengupas kolaborasi antara guru penjas, bahasa Indonesia, dan seni untuk membangun keakraban siswa.
Guru Ayu Rezky Pratiwi dari SMPN 8 Makassar menjelaskan kesepakatan kelas untuk disiplin positif yang melibatkan siswa dalam menjaga ketertiban kelas. Guru Ida Wahyuni dari SMPN 1 Makassar dengan "Guru Heboh: Trik Nakal Bikin Siswa Fokus 100%," menekankan penggunaan attention getter untuk menciptakan atmosfer kelas yang kondusif.
Guru Aan Kurniawan, SPd, MArs dari SMKN 2 Makassar menutup sesi dengan "Mendisiplinkan dengan Hati: Pendekatan Baru di Kelas," yang fokus pada identifikasi penyebab stres dan emosi untuk mendukung pertumbuhan lingkungan belajar.
Kelas Pendidik kedua dipandu oleh Andi Mirnawari. Guru Indrayani dari Rumah Sekolah Cendekia Gowa membawakan "Perbedaan yang Menyatukan," tentang berbagi pengalaman mengajar di kelas khusus. Guru Ika Amelia dari SMPN 17 Makassar membahas ADNK untuk meminimalisir perilaku bullying.
Guru Nurul Hidayah dari Madrasah Ibtidaiyah Abu Hurairah memaparkan "Dari Jari-Jari Kerang ke Sukses Belajar."
Kelas Pendidik ketiga dipandu oleh Nurul Hikmah. Guru Reski Indah Sari dari SDN Panaikang 1 Makassar membawakan "Menjadi Guru dan Penyuluh Antikorupsi."
Guru Satang, SPd, MHum dari Pesantren IMMIM Putra Makassar mengajak peserta untuk mempraktikkan "The Power of Imperfect Writing."
Sesi ini juga menampilkan guru Anggraeni Latif, SPd dari SD Inpres Hartaco Indah dengan "Pensil Harindah," dan guru Rahmawati S, SPd, MPd dari SD Inpres Tello Baru 2 dengan "Keju (Kotak Kejujuran)."
Kelas Pendidik keempat dipandu oleh Rienda Noor Asysyfa. Guru Mentari Catur Damayanti dari SD Inpres Tamamaung 4 dengan "Detektif Cerdas." Guru Nasrullah Muh.
Nur, SPd, MPd dari SMAN 3 Pangkep dengan "Estafet Game Mengatasi Kebosanan Siswa dalam Belajar di Kelas."
Sesi ini juga menampilkan Inayah Ridhayanti Qarimah, mahasiswi Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, dengan materi "E for B! (Empathy for Bullying)," dan guru Erni Marlina, SPd, MPd dari SMKN 7 Makassar dengan praktik baik konselingnya yang diberi judul "Black Box."
Kelas Pendidik kelima dipandu oleh Dewi Sartika, SPd, MPd, dari SDN Bawakaraeng 3. Guru Hasbillah dari SDN 1 Mawas berbicara tentang mengembangkan karir guru sebagai narasumber. Guru Asriani Geno dari SDN Sudirman 4 berbagi tentang Pohon Literasi Bermakna (Polibek).
Sakina Amaliah Pratiwi, mahasiswi Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, membahas praktik baiknya selama PPL yang berjudul "Impekful (Implementasi Teknik Mindfulness)."
Guru Roslina dari SMA Cokroaminoto Tamalanrea mengulas "Seledri (Selalu Refleksi Diri)." Guru Maemunah dari SMPN 10 Makassar menutup sesi dengan "Membentuk Karakter Murid melalui Penerapan Segitiga Restitusi."
Zaid Buri Prahastyo, penggerak KGBN Makassar, menyampaikan bahwa TPN XI adalah wadah yang luar biasa untuk berbagi dan belajar dari praktik baik sesama guru. Ini adalah langkah penting untuk memperkuat komunitas pendidikan.
Adelia Octoryta, kurator praktik baik TPN XI, juga memberikan komentarnya bahwa kegiatan ini menunjukkan betapa banyaknya inovasi yang dapat dilakukan oleh para pendidik.
Berbagi praktik baik ini adalah cara efektif untuk menginspirasi dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Para peserta juga mengungkapkan antusiasme mereka. Salah satu peserta menyampaikan bahwa ia sangat senang bisa belajar dari rekan-rekan guru yang lain.
Setiap materi memberikan wawasan baru yang sangat berguna untuk diterapkan di sekolahnya.
Dengan beragam materi dan pembicara inspiratif, TPN XI di Athirah sukses menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman. Acara ini juga memperkuat jejaring antar pendidik serta mendorong inovasi dalam dunia pendidikan.