LUMINASIA.ID, JAKARTA - PT BPR Rejeki Insani, PT BPR Dutabhakti Insani, dan PT BPR Bina Kharisma Insani, resmi melebur ke dalam PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Bina Sejahtera Insani (Binsani).
Dilansir Bisnis.com, penggabungan ini telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-52/D.03/2025 tanggal 6 Agustus 2025. Perubahan anggaran dasar juga disetujui melalui Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-0028462.AH.01.19 Tahun 2025 tertanggal 15 Agustus 2025. Merger efektif berlaku sejak 16 Agustus 2025.
“Dengan ini diumumkan bahwa BPR Rejeki Insani, BPR Dutabhakti Insani, dan BPR Bina Kharisma Insani telah bergabung ke BPR Bina Sejahtera Insani dan memperoleh persetujuan OJK,” tulis perusahaan dalam pengumuman yang dikutip Senin (25/8/2025).
Baca: OJK Beri Izin Bank Syariah Matahari, Bank yang Dikelola PP Muhammadiyah
Binsani menjelaskan, tujuan merger ini untuk memperkuat permodalan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperluas jangkauan layanan kepada nasabah. OJK sendiri mewajibkan seluruh BPR dan BPRS yang belum memenuhi modal inti minimum Rp6 miliar untuk melakukan konsolidasi sebelum tenggat 31 Desember 2024.
“Apabila sampai akhir 31 Desember 2024 belum memenuhi ketentuan, BPR/BPRS wajib melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, akuisisi, dan/atau mendapatkan investor baru untuk memenuhi modal inti,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Jumat (2/11/2024).
Pasca merger, Binsani mengumumkan susunan pemegang saham: PT Insani Investama menguasai 93% saham, Alex Iskandar Widjaja 5,67%, Herningsih 0,33%, dan Koperasi Karyawan Insani 1%.
Baca: OJK Harap Bank Turunkan Suku Bunga Kredit, karena BI Rate Turun
Jajaran komisaris diisi oleh Wymbo Widjaksono (Komisaris Utama), Mulyadi Utomo Budhi Moeljono (Komisaris), Hannanto (Komisaris Independen), dan Sutarjo (Komisaris Independen). Direksi dipimpin Lay Yosafat Saputro (Direktur Utama) bersama Johanes Handoko (Direktur Bisnis), Vivi Wibisono (Direktur Operasional), Retno Yulianingsih (Direktur SDM), dan Yakub Deny Haryanto (Direktur Kepatuhan).