LUMINASIA.ID, MAKASSAR — Aksi protes para pedagang Pantai Losari terhadap kebijakan penataan kawasan publik akhirnya mendapat respons cepat dari Pemerintah Kota Makassar, Senin (13/10/2025
Para pedagang yang terdampak penertiban menuntut kejelasan mengenai lokasi baru untuk berjualan setelah kawasan wisata tersebut ditata ulang.
Menanggapi hal ini, Pemkot Makassar menawarkan sejumlah lokasi alternatif sementara yang dapat digunakan para pedagang untuk tetap berjualan.
Lokasi tersebut antara lain area Car Free Day (CFD) Boulevard Panakkukang yang mampu menampung lebih dari 70 pedagang, serta CFD Sudirman yang dapat menampung sekitar 30 pedagang.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan konsep “Sunday Market”, yakni kawasan kuliner dan UMKM mingguan yang lebih tertata dan representatif.
Rencananya, lokasi ini akan disiapkan dalam waktu dua minggu sambil menunggu hasil kajian teknis terhadap area Tugu MNEK CPI.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam terhadap aspirasi pedagang. Ia menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga keseimbangan antara kepentingan publik dan keberlangsungan ekonomi rakyat kecil.
“Lokasi ini akan kami siapkan dalam waktu dua minggu sebagai langkah lanjutan menunggu hasil kajian terhadap area Tugu MNEK CPI. Pedagang Losari akan tetap kami perhatikan. Saya selalu peduli terhadap pedagang karena mereka juga bagian dari warga yang harus kami lindungi,” ujar Munafri.
Ia menambahkan bahwa pemerintah tidak akan memungut biaya sewa dari para pedagang yang menempati lokasi sementara tersebut. Pemkot juga akan memastikan area relokasi tetap bersih, tertib, dan bebas dari parkir liar.
“Jadi, kami tidak hanya melarang dan memberhentikan, tapi juga memberikan solusi. Ada dua lokasi yang kami siapkan, yaitu CFD Sudirman dan Panakkukang. Untuk MNEK CPI masih dalam tahap kajian,” jelasnya.
Mantan Bos PSM Makassar itu juga menjelaskan bahwa kawasan MNEK akan dikembalikan sebagai ruang terbuka hijau karena merupakan area penyangga jembatan.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan lokasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi rakyat di masa depan, tergantung hasil kajian teknis.
“Kalau hasil kajian menunjukkan bisa dimanfaatkan, tentu akan kami atur. Mungkin konsepnya seperti Sunday Market. Semua fasilitas akan disiapkan Pemkot, pedagang tinggal berjualan tanpa harus membawa perlengkapan sendiri,” lanjutnya.
Munafri kembali menegaskan bahwa relokasi ini dilakukan dengan prinsip tanpa pungutan biaya, dengan tujuan memberikan ruang berusaha yang tertib dan manusiawi bagi para pedagang Losari. Pemerintah ingin kawasan publik tetap tertata rapi tanpa menghilangkan sumber penghidupan warga.