LUMINASIA.ID, MAKASSAR - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menilai bahwa kinerja sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan hingga April 2025 tetap stabil dan tumbuh positif.
Kinerja penyaluran kredit perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan, misalnya, terus tumbuh positif dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data dari OJK Hingga April 2025, total kredit yang disalurkan perbankan daerah ini tercatat sebesar Rp165,56 triliun, naik dari Rp162,66 triliun per Desember 2024 dan Rp156,03 triliun per Desember 2023.
Angka ini juga tumbuh dari Rp159,49 triliun per April 2024, atau naik sebesar 3,81% (yoy).
Kredit dari Bank Umum tumbuh dari Rp152,89 triliun per Desember 2023 menjadi Rp159,36 triliun per Desember 2024, dan selanjutnya naik menjadi Rp162,29 triliun per April 2025.
Sementara itu, kredit dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga tumbuh dari Rp3,14 triliun (Desember 2023) menjadi Rp3,30 triliun (Desember 2024), dan tercatat Rp3,27 triliun per April 2025.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, dalam rilisnya Selasa (24/6/2025) menjelaskan sektor jasa keuangan di daerah ini terus menunjukkan daya tahan (resiliensi) yang kuat dan menjadi pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah yang berada di atas rata-rata nasional.
“Di tengah berbagai tantangan dan dinamika perekonomian global maupun domestik, kinerja sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan tetap tumbuh dengan baik, bahkan berada di atas rata-rata nasional. Ini membuktikan bahwa sistem keuangan daerah kita tetap sehat dan dapat diandalkan,” ujar Moch. Muchlasin.
Dari angka tersebut, kredit produktif masih mendominasi dengan porsi sebesar 53,80 persen, tetapi dari sisi pertumbuhan, kredit konsumtif tumbuh lebih tinggi, yakni 7,87 persen.
Secara sektoral, kredit untuk perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar, yaitu 22,98 persen dari total kredit yang disalurkan, dengan nilai Rp38,05 triliun.
Realisasi kredit kepada UMKM di Sulawesi Selatan tumbuh sebesar 1,23 persen (yoy) menjadi Rp61,48 triliun dengan share sebesar 37,88 persen dari total kredit yang disalurkan Bank Umum.
Penyaluran kredit UMKM di Sulawesi Selatan didominasi oleh kredit usaha mikro sebesar Rp33,61 triliun dengan share sebesar 54,67 persen dari total kredit UMKM. Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 914.523 debitur.
Aset Perbankan dan DPK Juga Naik
Tak hanya kredit, pada April 2025, total aset perbankan di Sulawesi Selatan tumbuh sebesar 6,32 persen (yoy) dengan nilai Rp204,95 triliun.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,60 persen (yoy) dengan nilai Rp139,38 triliun, yang sebagian besar didominasi oleh tabungan dengan porsi 58,83 persen.
Kinerja intermediasi perbankan juga tetap terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di angka 120,92 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) berada di level 3,00 persen.
Kontribusi bagi Ekonomi Daerah
Moch. Muchlasin menekankan bahwa berbagai capaian positif ini tidak hanya mencerminkan kesehatan dan stabilitas sistem keuangan daerah, tetapi juga perannya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan.
“Kami yakin, dengan kerja sama berbagai pihak, sektor jasa keuangan di daerah ini akan terus tumbuh dan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah maupun masyarakat luas,” tutupnya.
Perbankan Syariah Tumbuh Signifikan
Kinerja perbankan syariah juga tumbuh positif. Hingga April 2025, total aset perbankan syariah tumbuh sebesar 17,19 persen (yoy) hingga mencapai Rp17,25 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 13,60 persen menjadi Rp12,18 triliun, sementara pembiayaan tumbuh signifikan sebesar 20,85 persen (yoy) menjadi Rp15,01 triliun.
“Tingkat intermediasi perbankan syariah juga terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di angka 123,25 persen dan tingkat NPF (Non-Performing Financing) tetap rendah, yaitu 2,10 persen. Ini mengindikasikan bahwa pembiayaan syariah tetap tumbuh dengan kualitas yang terjaga,” kata Moch. Muchlasin
TOTAL ASET
-
Total Aset Seluruh Bank
– Des 2023: Rp 192,17 triliun
– Apr 2024: Rp 192,76 triliun
– Des 2024: Rp 203,46 triliun
– Apr 2025: Rp 204,95 triliun (tumbuh 6,32% (yoy)) -
Bank Umum
– Des 2023: Rp 188,64 triliun
– Apr 2024: Rp 189,00 triliun
– Des 2024: Rp 199,79 triliun
– Apr 2025: Rp 201,18 triliun (tumbuh 6,44% (yoy)) -
BPR
– Des 2023: Rp 3,53 triliun
– Apr 2024: Rp 3,76 triliun
– Des 2024: Rp 3,67 triliun
– Apr 2025: Rp 3,78 triliun (tumbuh 0,56% (yoy))
? TOTAL DPK
-
Total DPK Seluruh Bank
– Des 2023: Rp 127,67 triliun
– Apr 2024: Rp 129,53 triliun
– Des 2024: Rp 133,59 triliun
– Apr 2025: Rp 139,37 triliun (tumbuh 7,60% (yoy)) -
Bank Umum
– Des 2023: Rp 125,35 triliun
– Apr 2024: Rp 126,97 triliun
– Des 2024: Rp 131,11 triliun
– Apr 2025: Rp 136,83 triliun (tumbuh 7,78% (yoy)) -
BPR
– Des 2023: Rp 2,32 triliun
– Apr 2024: Rp 2,57 triliun
– Des 2024: Rp 2,48 triliun
– Apr 2025: Rp 2,54 triliun (turun 0,98% (yoy))
? TOTAL KREDIT
-
Total Kredit Seluruh Bank
– Des 2023: Rp 157,62 triliun
– Apr 2024: Rp 159,49 triliun
– Des 2024: Rp 164,29 triliun
– Apr 2025: Rp 165,56 triliun (tumbuh 3,81% (yoy)) -
Bank Umum
– Des 2023: Rp 154,69 triliun
– Apr 2024: Rp 156,47 triliun
– Des 2024: Rp 161,07 triliun
– Apr 2025: Rp 162,29 triliun (tumbuh 3,72% (yoy)) -
BPR
– Des 2023: Rp 2,93 triliun
– Apr 2024: Rp 3,03 triliun
– Des 2024: Rp 3,21 triliun
– Apr 2025: Rp 3,27 triliun (tumbuh 8,19% (yoy))